Friday, August 16, 2013

Dahlan Iskan "Jualan" Pesawat PT DI Sampai ke Mekkah


JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengadakan pertemuan dengan Presiden Islamic Development Bank (IDB) Ahmed Mohammed Ali di Clock Tower depan Masjidil Haram, Makah.

Dalam pertemuan tersebut Dahlan meminta agar IDB bisa mendukung ekspor pesawat-pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia, Bandung, melalui fasilitas kredit ekspor IDB. Pasalnya, saat ini Industri pesawat terbang Indonesia tersebut sedang menawarkan pesawat untuk Bangladesh dan beberapa negara Afrika.

"Penjualan pesawat PT Dirgantara Indonesia akan lancar kalau bisa menggunakan kredit ekspor, karena negara pembeli biasanya minta sekalian pembiayaannya," kata Dahlan seperti dituturkan Kepala Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi di Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Dahlan menilai, Ahmed yang datang dari Jeddah didampingi Ahmed Saleh Hariri, pimpinan IDB devisi Asia Selatan dan Tenggara, sangat antusias menyambut menyambut usulan tersebut. Karena, IDB memang menyediakan kredit ekspor untuk negara-negara anggota, dan menurutnya Indonesia sebagai salah satu pendiri IDB 39 tahun lalu, memegang peran penting dalam IDB.

Dahlan mengatakan, IDB telah tertarik untuk memberikan fasilitas kredit ekspor bagi Bangladesh, dan kemungkinan untuk negara lain yang tertarik membeli pesawat PT Dirgantara Indonesia, namun terhalang masalah pembiayaan seperti Filipina.

Selama tiga tahun ke depan, IDB menyediakan fasilitas pendanaan sampai Rp30 triliun, dan pada akhir tahun ini akan segera membuka kantor di Jakarta sebab selam ini untuk Asia Tenggara IDB hanya berkantor di Kuala Lumpur.

"Ahmed mengatakan mengenal baik industri pesawat Indonesia, karena pernah diajak BJ Habibie ke Bandung di awal 1990-an," lanjut Dahlan seperti dijelaskan Faisal.

Dahlan mengatakan, Ahmed berharap IDB bisa mendukung ekspor pesawat-pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia  Bandung melalui fasilitas kredit ekspor IDB dan tetap bisa menjalin kerjasama dengan BUMN untuk mengembangkan perekonomian Indonesia.

"Ahmed menyatakan kegembiraannya mendengar paparan saya bahwa kini PT DI memperoleh kemajuan besar, dan untuk pertama kalinya tidak lagi rugi," tutur dia. (Okezone)





No comments: