Monday, December 31, 2012

LAPAN Terbangkan Satelit Buatan Sendiri


Lapan Siap Luncurkan Satelit Produk Sendiri

Satelit Lapan A2 ini juga akan menjadi satelit pemantauan bumi pertama di dunia yang memiliki orbit ekuatorial.
BANDUNG, KOMPAS - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mempersiapkan satelit A2 untuk diluncurkan di India, Juni 2013. Satelit tersebut didesain oleh bangsa sendiri dan diproduksi di Indonesia meski persentase komponen lokalnya masih rendah. ”Satelit kami merupakan satusatunya yang mengorbit di garis khatulistiwa,” kata Kepala Lapan Bambang Setiawan Tejakusuma seusai penutupan Ritech Expo 2012 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/8).
Fitur dari satelit A2 adalah mengambil gambar permukaan Bumi dengan dua kamera video. Sensor identifikasi juga disematkan untuk memantau dan mengidentifikasi lalu lintas kapal di laut. Kemampuan sensor relai bencana juga dipasang untuk membantu komunikasi radio amatir di daerah-daerah, khususnya menanggapi bencana alam.

Seluruh data yang dikumpulkan satelit tersebut akan dikirimkan ke stasiun pengendali di Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Menurut Bambang, satelit yang dikembangkan selama dua tahun ini berbeda dengan pendahulunya yang dibuat di Jerman. Dengan menumpang roket peluncur milik India, Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV), satelit A2 kini tengah dipersiapkan dengan menjalani serangkaian pengujian, mulai getaran hingga gravitasi nol.

Terkait rencana berikutnya, Bambang juga mengungkapkan rencana pembuatan satelit A3 yang memiliki fitur penginderaan jauh dan dirampungkan tahun 2014. Tidak hanya itu, satelit A4 juga direncanakan rampung antara tahun 2015 dan tahun 2016. Dengan rampungnya satelit A2 berbobot 100 kg ini, Lapan kian percaya diri untuk membuat satelit berbobot 600 kg.

Dipilihnya India sebagai lokasi peluncuran, diakui Bambang sebagai bentuk dari kerja sama yang dilangsungkan sebelumnya. Untuk peluncuran berikutnya, China juga dipertimbangkan sebagai mitra. 
Ritech Expo merupakan rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-17 yang dipusatkan di Bandung. Penutupan Ritech Expo dihadiri Sekretaris Menristek Mulyanto. Acara tersebut juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada tiga riset teknopreneur seperti baterai berbahan dasar lumpur Lapindo serta kapal pelat datar.

Tanpa awak

Pesawat tanpa awak SUAV-01 buatan Lapan juga dipamerkan. Dengan daya jelajah 1 km-12 km di angkasa, pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk pemotretan serta pemantauan, seperti validasi lahan pertanian. Tahun depan Lapan juga mengembangkan pesawat serupa dengan daya tahan terbang selama 8 jam tanpa henti. ”Untuk ukuran Asia Tenggara, pesawat Indonesia bisa diandalkan,” ujar Bambang.
Dalam penutupan Ritech Expo 2012, Lapan juga memamerkan roket RHAN-12 yang dibuat secara konsorsium dengan PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, dan Kementerian Riset dan Teknologi. Roket tersebut merupakan pesanan Kementerian Pertahanan dengan jumlah 1.000 buah.
Saat uji tembak yang dilakukan pada tahun 2011, daya jangkau RHAN-12 mencapai 14 km-36 km.(ELD)
Editor :

Roket RX-550 Untuk Bawa Satelit




Sempurnakan Nosel roket RX-550, Roket Terbang 2013
Fani Ferdiansyah - Koran Sindo

Ruang kontrol Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Kabupaten Garut. (fani/koransindo)
Ruang kontrol Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Kabupaten Garut. (fani/koransindo)
Sindonews.com – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) optimistis mampu menerbangkan roket RX-550 pada 2013 mendatang. Keyakinan tersebut tetap dipegang, meski komponen nosel roket RX-550 kembali mengalami masalah dalam uji statis di Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Kabupaten Garut, kemarin.

Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN Prof Dr Ing Soewarto Hardhienata mengatakan, desain struktur nosel roket RX-550 masih belum mampu menahan tingginya suhu pembakaran. Akibatnya, komponen material nosel roket terlepas sebelum proses pembakaran propelan berakhir di detik ke 14.

“Evaluasi pasti dilakukan. Secepatnya kami akan mengubah desain struktur nosel roket hingga hasil akhirnya nanti mendekati apa yang diharapkan. Kami yakin target roket RX-550 bisa mengudara di 2013 masih bisa dicapai,” katanya saat ditemui di ruang kontrol Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Sabtu 29 September 2012.


Uji statis RX-550 dijadwalkan ulang dalam waktu dekat ini. Menurut Soewarto, seluruh komponen roket RX-550 serupa tengah dibangun kembali.

Optimisme LAPAN dalam program peluncuran roket pengorbit satelit (RPS) bukan tanpa alasan. Pengalaman kesuksesan peluncuran roket RX-420 dan RX-320 beberapa waktu lalu serta panjangnya proses penelitian RX-550 dari 2011 hingga 2012 ini, sangat cukup untuk dijadikan kunci keberhasilan program nasional tersebut.

“RX-550 ditargetkan mampu terbang sejauh 300 km. Itu artinya, pengembangan roket ini dapat dimanfaatkan untuk mengorbitkan satelit. Bila program peluncuran roket pengorbit satelit bisa dicapai, bangsa kita bisa mandiri. Sebab, saat ini kami sudah mampu membuat satelit sendiri,” paparnya.

Diungkapkan Soewarto, Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang telah melakukan pengembangan roket pengorbit satelit. Ia berharap, progam ini dapat mengukir prestasi Indonesia di mata Internasional.

Kepala Pusat Teknologi Wahana Dirgantara LAPAN Yus Kadarusman meyebutkan, Indonesia memiliki beberapa lokasi yang sangat potensial untuk peluncuran roket pengorbit satelit. Beberapa kawasan potensial ini adalah Biak, Pulau Morotai, dan Pulau Enggano.

rx420
Uji coba Roket RX-420 oleh LAPAN berjalan sukses waktu lalu. Roket 
meluncur dengan kecepatan mach 4,5 supersonik. 

“Posisi ketiga daerah ini berada di kawasan garis khatulistiwa. Posisi ini dinilai tepat untuk mengorbitkan satelit,” katanya.

Spesifikasi Roket RX 550
1.      Berfungsi sebagai roket pendorong (booster) utama roket pengorbit satelit
2.      Diameter motor 550 mm
3.      Panjang roket motor 6 meter
4.      Panjang keseluruhan roket (ditambah dengan komponen lain) 9,5 meter
5.      Daya jangkau (horizontal) 300 km
6.      Jarak tempuh (ketinggian/vertikal) 150 km
7.      Bahan bakar yang digunakan berjenis HPTB (hydroxyl toluen poly butadiene)
8.      Kapasitas bahan bakar 1,8 ton
9.      Biaya total pembuatan roket Rp5 miliar

(ysw)

Saturday, December 29, 2012

Prototipe Sudah Jadi

PT Pindad Produksi Tank Tempur Medium 2014

Headline
Main Battle Tank Leopard TNI AD yang dibeli dari Jerman 153 Unit beberapa waktu yang lalu. MBT ini adalah jenis tank berat dengan bobot 63 ton. Bandingkan dengan Tank Scorpion milik TNI AD buatan Inggris yang hanya 8 Ton atau Tank Amfibi BMF-3F milik TNI AL buatan Rusia seberat 18,7 Ton. PT Pindad  akan membuat sendiri Tank Medium seberat 20-30 Ton. Tank kelas medium ini akan melengkapi jenis tank ringan  dan tank berat serta beberapa jenis Tank lain seperti Tank Amfibi yang sudah ada sebelumnya. 
VIVAnews - PT Pindad (Persero) telah memproduksi tiga jenis peralatan dan perlengkapan perang, yakni senjata, amunisi, dan kendaraan khusus. Untuk kendaraan khusus ini, PT Pindad akan memulai tahapan memproduksi tank medium.

Tank medium dengan bobot sekitar 20 ton itu ditargetkan pada 2014 sudah jadi bentuk dasarnya. Ia menjadi salah satu target pengembangan produksi PT Pindad.

"Ini merupakan produk baru bagi Pindad. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi," kata Kepala Sekretaris Perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana, di Bandung, Jawa Barat, Selasa 16 Oktober 2012.

Iwan menuturkan pengembangan dilakukan tanpa ada proses kerjasama maupun ahli teknologi atau transfer of technology(ToT) dengan perusahaan tank dari luar negeri. Menurutnya, ini murni pengembangan PT Pindad sendiri.


Tank ringan Scorpion TNI AD.


Sebentar Lagi, Indonesia Kebanjiran Tank Leopard   
MBT Leopard 4A2 Revolution terlihat gagah. Teknisi memeriksa Main Battle Tank (MBT) Leopard yang akan di beli oleh pemerintah Indonesia dari Jerman saat persiapan Indo Defence Expo dan Forum 2012 di Kemayoran, Jakarta, (06/11). TEMPO/Dasril Roszandi.
Leopard handal dalam medan apapun. Ada 100 buah jenis Revolution 4A2 seberat 63 Ton dan 50 buah Jenis Marder  seberat 33 Ton serta 2 buah Tank Pendukung akan memperkuat Angkatan Bersenjata Indonesia. Meski tidak akan meniru, namun Tank ini boleh jadi menjadi inspirasi PT PINDAD untuk membuat Tank Medium tahun depan. 


Marder 1A5
Marder 1A5 yang dipensiunkan
Hasil Retrofit Marder Jerman yang Pensiun
Hasil retrofit Marder Jerman yang pensiun. Mesin diganti dengan daya lebih besar, sitem kendali diganti dengan digitalized, dan persenjataan dimutakhirkan serta diperbesar kemampuanya.



APC Marder (Upgrade)
APC Tank Marder (Upgrade)
Marder Retrofit Canon 105mm
Marder Retrofit Canon 105 mm

Terkait dengan kebijakan pemerintah yang memborong tank medium Marder dari Jerman, sejauh ini juga belum jelas mengenai alih teknologinya. Bahkan, dalam pengembangan tank, Pindad juga tidak akan meniru tank ini.

Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad Hery Mochtady menambahkan, tank yang sedang dikembangkan Pindad akan mengacu pada kebutuhan dan permintaan TNI.

"Kami tidak meniru dari mana-mana. Kami desain menyesuaikan dengan requirement(kebutuhan) kavaleri TNI," ucap dia.

Sejauh ini tahapan yang dilalui sudah sampai pada pembuatan desain, yang dirancang dengan melibatkan Kavaleri TNI AD.

Sejauh ini proses alih teknologi hanya menyangkut panser Cannon 90 mm yang dibeli pemerintah sebanyak 22 unit. Dari jumlah itu, 11 di antaranya dirakit oleh PT Pindad.

Soal Marder, Pindad belum mengetahui seperti apa mekanisme pengadaannya, termasuk keterlibatan Pindad untuk proses alih teknologinya. "Itu kan satu paket dengan Leopard. Kami belum tahu perjanjiannya seperti apa," ucapnya.

Tank Amfibi Plavayushchiy Tank-76 (PT-76) milik TNI AL buatan Rusia.

Seorang Marinir TNI AL tengah beroperasi dengan Tank PT-76













Indonesia memiliki berbagai jenis Tank Amfibi termasuk 37 buah Tank BMP-3F yang dibeli tahun 2010 lalu dari Rusia. 

Prototipe Itu sudah cocok

Komisi I DPR sudah melihat prototipe tank tipe medium yang dipesan Presiden SBY kepada PT Pindad. Tank tipe medium buatan PT Pindad tersebut dinilai sangat sesuai dengan kebutuhan penguatan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dibutuhkan TNI.

"Prototipe tank sudah jadi dan sudah jalan. Sudah dikunjungi oleh Komisi I. Hasilnya cocok, kenapa tidak dikembangkan. Produk anak bangsa murah dan cocok. Tinggal sekarang bilang Oke, buat yang banyak," papar Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/1/2012).

Oleh karena itu, pensiunan mayor jenderal TNI ini mendesak agar rencana pembelian 100 unit tank Leoprad bekas dari Belanda dibatalkan.

Sejumlah personel Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan Marinir Korea Selatanberada di dekat kendaraan tempur tank amfibi yang dihibahkan Pemerintah Korsel kepada Pemerintah Indonesia setibanya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (7/12). Pemerintah Korsel menghibahkan tank amfibi LVT-7A1 sebanyak 10 unit bersama suku cadangnya. (photo : Antara)


Politikus PDIP ini menambahkan, Presiden SBY menginginkan agar tank yang diproduksi Pindad beroreantasi pada perang modern. Selain itu, keperluan alutsista tidak semata untuk perang tapi perdamaian dan bencana alam.

"Kebutuhan alutista darat, laut, udara harus terintegrasi jangan rekanan oriented tapi users oriented, itu petunjuk Presiden SBY," jelasnya.

Komisi I akan menanyakan hal ini ke Panglima TNI. Apalagi, TNI sudah mengundang Komisi I untuk mengunjungi Belanda dan melihat tank-tank tersebut. "Harusnya mereka menjelaskan. Harusnya mereka minta waktu. Tapi minggu depan kita akan bicara dengan panglima TNI," katanya. 

Pindad akan melakukan pemotongan pertama baja tank medium beberapa bulan lagi. Semoga saja disainnya merujuk ke IFV Marder Jerman, sehingga terwujud apa yang dikatakan, hull menyerupai Merkava dan turet mengikuti Abrams. Tank itu pasti laris manis di Asean dan membanggakan.

[mah]
Dapat uang melalui internet

Yes, We Can !!

Kita Sama Hebatnya Dengan Bangsa Lain !!




Kapal Star 50 memiliki Panjang 189.840m & lebar 30.50m merupakan salah satu kapal terbaik di dunia untuk kelas 50.000 ton dan sepenuhnya hasil rancang bangun putra-putri Indonesia. Menggunakan kandungan lokal 35 % - 45 % dengan bahan-bahan berkualitas tinggi. Azurite Onvest Ltd, British Virgin ILand, Singapura adalah salah satu yg memesan kapal jenis ini setelah Hongkong (4 unit), Jerman (2 unit), Turki (2 unit).


Berhentilah mengeluh dan menghujat diri sendiri. Sesekali, lihatlah secara positif potensi dan kemampuan kita saat kesempatan itu datang. Buang jauh-jauh mental inlander, perasaan minder karena 350 tahun kita telah dihina, dilecehkan, dan diperbudak oleh orang-orang asing Eropah. Tiga setengah abad kita dianggap bukan manusia, hanya makhluk bermuka hitam yang hanya pantas untuk diludahi atau dianggap warga kelas tiga oleh orang-orang kulit putih bernama Belanda. Negara perampok dan pembunuh (penjajah adalah perampok dan pembunuh) itu telah lama pergi, tapi kerusakan yang telah mereka buat berupa kebodohan, kemiskinan, kebrobrokan mental dan sistem koruptif yang mereka wariskan tetap tinggal. Ya, korupsi dan infrastruktur sistem pendukungnya adalah warisan terburuk dari imperialisme paling merusak seperti virus, menghancurkan generasi demi generasi dari bangsa kita. 

Tapi nasib bangsa ini ke depan tidak ditentukan oleh masa lalu, melainkan tergantung pada diri kita sendiri. Kita tidak bisa menuntut mereka agar mengembalikan masa-masa generasi kita yang hilang, kesempatan meraih kemajuan yang telah mereka rampas dengan semena-mena. 

Kita hanya bisa mulai bangkit dari hal-hal sederhana, misalnya : mencoba untuk menghargai  jerih payah sendiri, bangga menjadi diri sendiri. Bangga pada Indonesia, bangga menjadi orang Indonesia, karena ternyata banyak alasan kenapa kita musti bangga pada Indonesia. 

Enam puluh tujuh tahun telah berlalu dan kini, sejak 2 tahun yang lalu, skala ekonomi kita mengalahkan Belanda. Kita peringkat 16 terbesar di dunia, sementara Belanda urutan ke-17. Empat puluh tahun lagi, pada tahun 2050, Ernst & Young memperkirakan, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-9 di dunia, jauh meninggalkan si Londo itu. Selain itu, beragam prestasi telah di raih dengan susah payah, penuh pengorbanan dan perhitungan berikut sedikit dari beberapa prestasi yang di miliki Indonesia di mata Dunia antara lain:

1. Indonesia menang di Kompetisi Software Dunia yang diikuti oleh Intitut Teknologi Bandung di Kairo, Mesir. Kemenangan diraih tim yang membawa aplikasi bernama MOSES .

2. Kontingen Indonesia tampil sebagai juara umum ASEAN Primary School Sport Olympiad (APSSO) II tahun 2008 dengan meraih total perolehan medali sebanyak 32 medali dengan rincian adalah 12 medali emas, 9 perak dan 11 perunggu dari lima cabang olahraga yang dipertandingkan.

3. Indonesia menjadi juara umum pada International Conference of Young Scientists (ICYS) ke-16 yang berlangsung di Pszczyna, Polandia, 24-28 April 2009

4. Indonesia berada di tingkat pertama dalam urutan negara dengan warganya paling mudah tersenyum di dunia dibandingkan dengan negara lain.

5. Tim Robot Indonesia dari Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung berhasil meraih juara I dan memperoleh medali emas dalam ‘International Robot Games’ yang diselenggarakan di San Francisco, AS

6. Pasangan pembalap Indonesia ditetapkan sebagai juara satu dalam ajang bergengsi Asian Cup of Road Racing (ACRR) 2008 setelah berhasil mengalahkan beberapa pembalap asal negeri tetangga di sirkuit Balipat Binuang, Kalimantan Selatan

7. Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) 2009 yang terdiri dari Angelina Veni Johanna (SMA 1 BPK Penabur, Jakarta), Reinardus Surya Pradhitya (SMA Kanisius, Jakarta), Risan (SMAN 1 Tangerang), dan Christanto Handojo (SMA Kanisius, Jakarta), berhasil memenangkan dua medali perak dan satu medali perunggu dari ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2009 di Plovdiv, Bulgaria.

8. Indonesia yang diwakili oleh Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih jura pertama pada Scientific Research Competition yang diselenggarakan oleh Asian Pasific Dental Student Association (APDSA).

9. Pelajar Indonesia meraih prestasi gemilangl dengan menjuarai Global Enterprise Challenge (GEC) 2009. Tim Indonesia berhasil mengalahkan juara dunia tahun lalu, Selandia Baru, juara tahun 2007, Amerika Serikat, dan negara peserta dari lima benua, antara lain: Jerman, Australia, Selandia Baru, Skotlandia, Jepang, Afrika Selatan, Korea, dan Singapura.

10. Angelina Venni Johanna, siswi SMAK 1 BPK Penabur Jakarta dan Reinardus Surya Pradhitya, dari SMA Kolese Kanisius Jakarta berhasil meraih medali perak pada the “21st International Olympic in Informatics (IOI) ” yang diadakan di kota Plovdiv, Bulgaria, dari 8 hingga 14 Agustus.

11. Indonesia berhasil menyabet satu medali emas, dalam International Biology Olympiad (Olimpiade Biologi Internasional/IBO) ke-20, yang digelar 12-18 Juli 2009 di Tsukuba, Jepang.

12. “Jamila dan Sang Presiden” menyabet dua kategori kompetisi yakni “Prix de Public” dan “Prix Jury Lyceen” pada festival yang berlangsung di Kota Vesoul, Perancis.

13. Profesor Dr. Ken Kawan Soetanto. Pria kelahiran Surabaya ini berhasil menggondol gelar profesor dan empat doktor dari sejumlah universitas di Jepang. Lebih hebatnya, puncak penghargaan akademis itu dicapainya pada usia 37 tahun.

14. Kongtingen Indonesia menjadi juara umum dengan meraih enam enam emas, empat perak, dan dua medali perunggu dalam International Junior Science Olympiade (IJSO) II di Yogyakarta, 4-12 Desember 2005. Peringkat ke dua ditempati Cina dengan lima emas dan satu perak.

15. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi juara pertama lomba peradilan semu “The 7th Red Cross International Humanitarian Law” (the winning team) untuk kawasan Asia-Pasifik yang berlangsung pada 6 hingga 7 Maret 2009 di Hongkong

16. Qori Indonesia, Mu`min Mubarok, meraih juara pertama untuk kategori pria dalam Musabaqoh Tilawatil Qur`an (MTQ) Internasional ke-50 di Taman Peradaban Islam, Malaysia

17. Tim Kalingga dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta membawa pulang Throphy pemenang pertama dengan nilai tertinggi dalam kompetisi Simulasi Bisnis “Trust By Danone” di Paris, 2 April 2009.

18. Pelajar Indonesia Eda Islamay Qomaruddin (9), keluar sebagai juara pertama International Art Competition for Children’s Painting “Mission Rescuer 2008″ yang digelar Kementerian Urusan Situasi Darurat Bulgaria bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan IPTEK serta Kementerian Kebudayaan Bulgaria.

19. Indonesia yang diwakili I Pad meraih posisi juara pertama dan berhak meraih medali emas untuk kategori Robot Soccer pada World Robot Olympiad (WRO) yang berlangsung di SMX Convention Center Hall, Manila, Filipina pada 6 November 2010.

20. Irwan Ferdiansyah, mahasiswa Program Studi Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan tulisan Transient Coupled Neutronic-Thermal hydraulic Model Analysis of Advanced Pressurized Water Reactor (PWR) meraih Golden Award dalam kompetisi penulisan karya ilmiah, Tokyo Tech Indonesian Commitment Award (TICA) pada 11 November 2010.

21. Paduan suara dari Universitas Negeri Manado (UNM) meraih juara pertama dalam kategori “Mixed Choir Adults” dalam 6th International Warsaw Choir Festival “Varsovia Cantat” yang berlangsung di Warsawa, Polandia pada 13-14 November 2010.

22. Tim Olimpiade Matematika Indonesia berhasil membawa pulang satu medali perak,empat perunggu dan satu honorable mention dari ajang International Mathematics Olympiad (IMO) ke-51 di Astana,Kazakhstan,yang berlangsung pada 2 – 14 Juli 2010 ini diikuti oleh 96 negara Yg terdiri dari 517 peserta. Satu medali perak berhasil di raih Ahmad Zaky, 8 Jakarta.Sedangkan empat medali perunggu diraih oleh Johan Gunardi ,Stefanus, Raja Oktovin, dan Tobi Moektijono. dan Ronald Widjojo harus puas dengan raihan honorable mention.

23. Di Ajang Olimpiade Fisika Internasional/ International Physics Olympiad(Ipho) 2010 Yg di adakan di Zagreb,Kroatia,akhir Juli lalu,Lima siswa SMA Indonesia meraih prestasi membanggakan dengan berhasil meraih empat medali emas dan satu perak.Medali Emas diraih Sohibul Maromi, Christian George Emor, Kevin Soedyatmiko, dan David Giovanni .Sementara Perak di raih Ahmad Ataka Awwalur Rizqi

24. Di ajang Olimpiade Kimia Internasional atau International Chemistry Olympiad (IChO) ke-42 Yg diselenggarakan di Tokyo,Jepang pada 15-27 Juli 2010, Tim Olimpiade Kimia Indonesia kembali menorehkan prestasi dengan meraih 1 medali emas,1 perak,dan 2 perunggu.Medali emas untuk Indonesia diraih atas nama Manoel Manuputty, medali perak oleh Alimun Nashira, serta perunggu oleh Stephen Haniel ,dan Agung Hartoko .Perolehan ini merupakan rekor terbaik selama Indonesia mengikuti ajang IChO selama 14 tahun.Sementara itu,tuan rumah Jepang memperoleh 2 emas dan 2 perak dan China menjadi pemenang absolut dengan menyabet 4 medali emas.

25. Para pelajar Indonesia berhasil meraih dua medali emas dan dua medali perunggu pada Olimpiade Biologi Internasional ke-21 di Changwon,Korea Selatan,12-17 Juli 2010.Dua medali emas masing-masing dipersembahkan oleh Irfan Haris, dan Harun Reza Sugito. Sementara medali perunggu masing-masing dipersembahkan oleh Danang Crysnanto dan Thoriq Salafi.

26. Tim Indonesia berhasil memperoleh tiga medali perak dan dua perunggu di ajang Olimpiade Internasional Astronomi dan Astrofisika ke-4 (4th International Olympiad on Astronomy and Astrophysics/IOAA) tingkat pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Yg digelar di Beijing,Republik Rakyat China,12-21 September 2010.Tim nasional Indonesia bersaing dengan 24 tim lainnya dari 22 negara untuk uji teori,pengamatan,praktik pengolahan data,dan kompetisi tim.Perolehan medali perak tim Indonesia tersebut di antaranya diraih oleh Raymond Djajalaksana, Anas Maulidi Utama, serta Hans Triar Sutanto. Sementara itu,medali perunggu diraih oleh Ahmad Raditya Cahya dan Widya Ageng Setyo Tetuko.

27. Tim Olimpiade Indonesia meraih tempat ketiga dalam perolehan medali emas terbanyak di ajang Olimpiade Internasional Kebumian (International Earth Science Olympiad) ke-4 di Yogyakarta,19-28 September 2010.Sebagai tuan rumah IESO ke-4 ini,Indonesia berhasil meraih dua emas dan enam perak.Peringkat pertama diraih kontingen Taiwan dengan tiga emas dan satu perak,diikuti tim Korea Selatan dengan dua emas.Medali emas Indonesia diraih Rio Nugroho, sedangkan tiga medali perak diraih oleh Kamil Ismail, Mikey, dan Asri Oktavioni. Sementara itu tim B Yg juga menyumbangkan satu medali emas di raih oleh Ega Gita Prasastia ,dan tiga medali perak diraih Ardy Ramadhan ,Fajar Febiani Amanda, dan I Wayan Punia Raharja.

28. Indonesia berhasil menjadi juara umum pada Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia Ke-17 atau 17th International Conference of Young Scientists (ICYS) pada 12-17 April 2010 di Denpasar, Bali. Tim Indonesia yang berkompetisi di semua bidang lomba, yakni Ilmu Fisika, Matematika, Komputer, dan Ekologi meraih tujuh medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu.

29. Tim Olimpiade Indonesia meraih tempat ketiga dalam perolehan medali emas terbanyak di ajang Olimpiade Internasional Kebumian (International Earth Science Olympiad) ke-4 di Yogyakarta, 19-28 September 2010



Konsep Kapal Induk Helikopter buatan PT PAL-Surabaya, Indonesia.  Kapal ini sedang dibuat oleh bangsa kita untuk memenuhi pesanan TNI AL menyusul pendahulunya, KRI Banjarmasin 592 dan KRI Banda Aceh 593.



KRI Banjarmasin 592 adalah kapal perang pertama yang dibuat oleh Indonesia. Kapal ini diresmikan pada Januari 2011. Kapal ini dproduksi oleh PT. PAL yang bekerja sama dengan DSS ( Dae Sun Shipbuilding ) pada program transfer teknologi. Kapal ini adalah jenis Landing Platform Deck (LPD). Memiliki panjang 125m, lebar 22m, dan berat 7300 ton. Memiliki kecepatan maksimal 15,4 knot, mampu mengangkut 562 personil, 13 tank, 2 unit Landing Craft Vehicle, dan 5 unit helikopter. Kapal ini juga dipersenjatai 1 unit meriam kaliber 57 mm dan 2 unit senjata anti serangan udara kaliber 40 mm. Pengerjaannya dibuat digalangan kapal PT. PAL, Surabaya, bekerjasama dengan tenaga ahli dan teknologi dari DSS \- Korea Selatan, dan ini adalah permulaan tumbuhnya industri kapal militer di Indonesia.
KRI Banda Aceh 593. Satu lagi Kapal Landing Platform Dock (LPD) buatan PT.PAL kembali memperkuat armada TNI AL. Serupa dengan kapal sejenis sebelumnya, KRI Banjarmasin. KRI Banda Aceh-593 mampu menampung lima helikopter, tiga helikopter di dek, dan dua helikopter lainnya di dalam hanggar. Kapal ini juga dirancang dapat mengangkut 22 tank, 560 pasukan, 126 awak. Kapal ini juga dapat mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank. Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi selain perang (OMSP), seperti membawa logistik ke daerah bencana alam.




Konsep pesawat tempur  IFX kerjasama dengan Korsel.



Kapal Buatan PT PAL, Terbaik di Dunia

aloysius b kurniawanKapal DSBC 50.000 DWT Produksi PT PAL Indonesia berhasil diselesaikan dan kemudian diserahkan ke perusahaan Singapura

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) Erlyne 50.000 Dead Weight Tonnage (DWT) produksi PT PAL Indonesia termasuk salah satu kapal terbaik di dunia untuk kelas kapal berbobot mati 50.000 ton. Kapal yang juga dikenal dengan nama "Star 50" sepanjang 189,840 meter dan lebar 30,50 meter ini sepenuhnya hasil rancang bangun putra-putri Indonesia.
"Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT adalah produk unggulan PT PAL Indonesia. Kapal ini menggunakan kandungan lokal 35 persen hingga 45 persen dengan bahan-bahan berkualitas tinggi," kata Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar saat peluncuran Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT di Galangan Kapal Divisi Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jumat (15/10/2010).
Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT dirancang untuk memenuhi persyaratan operasi dan didesain dengan menggunakan kelas Det Norske Verits (DNV Class). Menurut Direktur PT PAL Indonesia Harsusanto, dari desain, kecepatan Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT memiliki kecepatan maksimal 14,5 knot. Tapi, setelah diuji coba di lautan, kecepatan maksimalnya bisa mencapai 16,5 knot.
"Kualitas kehalusan bodi kapal ini tak kalah dengan kapal-kapal asing. Ini adalah salah satu kapal terbaik di dunia," kata Harsusanto.
Kapal jenis niaga ini adalah pesanan Azurite Invest Ltd, British Virgin ILand, Singapura . Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT adalah kapal kesembilan dari kapal kelas DSBC yang berhasil diekspor ke sejumlah negara. Beberapa negara yang pernah mengimpor kapal jenis ini adalah Hongkong (empat unit) , Jerman (dua unit), Turki (dua unit), dan Singapura (satu unit).

Editor :
A. Wisnubrata

Friday, December 28, 2012

Roket dan Panser Indonesia Disukai Dunia


Roket dan Panser Indonesia Disukai Dunia

KOMPAS/DWI BAYU RADIUSIndonesia juga sudah mengembangkan industri pertahanan nasional. Panser Anoa buatan PT Pindad ini salah satu contohnya.


Panser APS-3 ANOA
Era baru PT PINDAD di bawah Menteri BUMN Dahlan Iskan : Fokus pada bisnis inti, melepas bisnis yang tidak ada hubungannya dengan industri pertahanan & keamanan.
Panser APS-3 ANOA menjelang tugas untuk PBB


KOMPAS.com - Teknologi militer untuk pertahanan dan keamanan tidak lagi didominasi Amerika dan Eropa. Kini Indonesia pun sudah memproduksi sendiri persenjataan militer.

Penghujung Maret lalu, sebanyak 50 roket R-Han 122 diluncurkan di Pusat Latihan Tempur TNI Angkatan Darat Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan. Wakil Menteri Pertahanan dan Keamanan Sjafrie Sjamsoeddin, Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Riset Kementerian Ristek Iptek Teguh Rahardjo, Wakil Gubernur Sumatra Selatan Eddy Yusuf, Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal Nugroho Widyotomo, dan Komandan Kodiklat TNI-AD Letnan Jenderal Gatot Numantyo ikut hadir dalam peristiwa bersejarah itu karena untuk pertama kalinya diluncurkan roket militer buatan Indonesia.

Peluncuran roket berlangsung mulus. Roket R-Han 122 ini merupakan pengembangan roket sebelumnya D-230 tipe RX 1210 yang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi, yang memiliki kecepatan maksimum 1,8 mach.

Perjalanan lahirnya roket militer R-Han 122 cukup panjang. Berawal pada 2007 saat Kementerian Riset dan Teknologi membentuk Tim D230 untuk mengembangkan roket berdiameter 122 mm dengan jarak jangkau 20 kilometer. Prototipe roket D-230 ini dibeli Kementerian Pertahanan dan Keamanan untuk memperkuat program seribu roket. Pemerintah membentuk Konsorsium Roket Nasional dengan ketua konsorsium PT Dirgantara Indonesia (DI), sebagai wadah memasuki bisnis massal. Ketua Program Roket Nasional Sonny R Ibrahim menjelaskan rencana pembuatan roket secara massal sudah ada sejak 2005. Namun, baru dikembangkan roket D-230 pada 2007 hingga terbentuk konsorsium tersebut.

Konsorsium itu beranggotakan sejumlah industri strategis yang mengerjakan bermacam komponen roket. Sony menyebutkan, di dalam konsorsium terdapat PT Pindad yang mengembangkan launcher dan firing system dengan menggunakan platform GAZ, Nissan, dan Perkasa yang sudah dimodifikasi dengan laras 16/warhead dan mobil launcher (hulu ledak). Kemudian juga PT Dahana menyediakan propellant, PT Krakatau Steel mengembangkan material tabung dan struktur roket. PT Dirgantara Indonesia membuat desain dan menguji jarak terbang.

Pendukung lain dalam konsorsium adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut menyediakan alat penentu posisi jatuh roket. ITB menyediakan sistem kamera nirkabel untuk menangkap dan mengirim gambar saat roket tiba di sasaran. Sejumlah perguruan tinggi lainnya, yakni UGM, ITS, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Suryadharma, ikut terlibat di dalam pengembangan roket tersebut. Nama D-230 kemudian diganti menjadi R-Han 122 karena sudah dibeli Kementerian Pertahanan.

Sistem isolasi termal untuk membuat roket militer tidaklah mudah. Para periset beberapa kali melakukan uji coba hingga menemukan kesempurnaan pada roket R-Han 122 itu.

Sonny menjelaskan, pada 2003 para periset menggunakan material kritis dengan ketebalan baja 1,2 mm, tetapi produk justru cepat jebol.
Kemudian para peneliti mulai memperbaiki sistem isolasi termal. Saat roket meluncur sempurna dibutuhkan suhu 3.000 derajat Celcius. Pembakaran dengan menghasilkan suhu tinggi bisa berakibat fatal apabila sistem isolasi termal tidak bekerja dengan baik. Karena itu, di ruang isolasi termal diberi karet atau polimer yang bisa menghambat panas. Untuk material roket, dipilih bahan yang ringan, yakni aluminium, karena bisa menghambat panas. Perubahan-perubahan itu ternyata menghasilkan roket yang tidak pernah rusak saat diujicobakan.

"Karena termalnya bekerja cukup baik, roket itu bisa terbang tepat sasaran dan tidak pernah rusak selama uji roket," imbuh Sonny yang mengatakan bahwa R-Han 122 berfungsi sebagai senjata berdaya ledak optimal dengan sasaran darat dan jarak tembak sampai 15 km.

Berbagai tipe roket produksi LAPAN

Roket RX-420



rx420
LAPAN sukses uji coba roket RX-420 dengan kecepatan mach 4,5 supersonik. 
R-Han 122. Program 1.000 roket untuk rudal balistik menuju kemandirian Alutsista. 
Tidak hanya roket yang sudah dibuat di dalam negeri. Sebelumnya, PT Pindad telah memproduksi panser yang merupakan hasil pengembangan riset dari BPPT sejak 2003. PT Pindad meneruskan hasil riset BPPT khususnya untuk panser Angkut Personel Sedang (APS). PT Pindad dan BPPT akhirnya mengembangkan riset APS-1 sampai ke APS-3 yang punya kemampuan bermanuver di darat, perairan dangkal dan danau. Pengembangan riset tersebut akhirnya menghasilkan varian 4X4 dan disempurnakan untuk diaplikasikan kemampuan amfibinya pada varian 6x6.

Ujicoba panser APS-3 ini dilakukan awal 2007 dan pada 10 Agustus 2008 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Kementerian Pertahanan memberi nama APS3-ANOA. Sejak itu Pindad memproduksi 10 panser pertama APS-3 ANOA. Dalam perkembangannya, Pindad terus mengeluarkan seri-seri terbaru APS-3 ANOA ini. Selain varian kombatan, ANOA juga memiliki varian lain seperti untuk angkut medis, logistik, armored recovery vehicle (penderek ranpur yang sedang mogok) dan varian mortir.

Saat ini Kementerian Pertahanan telah memesan 100 panser ANOA yang ternyata disukai negara-negara tetangga. Salah satunya Malaysia yang sudah berminat membeli sejumlah panser ANOA dari PT Pindad. Dan tak kalah penting, panser buatan Indonesia ini juga dipakai untuk kelengkapan persenjataan Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon.
Editor :
yunan

100 Pengusaha Antre 'Ferrari' Tuxuci

100 Pengusaha Antre 'Ferrari' Tuxuci
Harian Sumut Pos, JAKARTA- Sampai saat ini sudah ratusan pengusaha yang tertarik ingin memiliki mobil serupa yang dimiliki Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. Bagaimana tidak, mobil listrik ramah lingkungan itu bermodifikasi cukup canggih tak kalah dengan mobil buatan luar negeri.
MOBIL LISTRIK: Menteri BUMN Dahlan Iskan usai mencoba mobil sport listrik Tucuxi  kawasan Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (23/12). Mobil bertenaga listrik senilai Rp3 miliar tersebut setara  Ferarri 3.500 CC.//UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS/jpnn
UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS/JPNN
MOBIL LISTRIK: Menteri BUMN Dahlan Iskan usai mencoba mobil sport listrik Tucuxi di kawasan Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (23/12). Mobil bertenaga listrik senilai Rp3 miliar tersebut setara dengan Ferarri 3.500 CC.
Meskipun menghabiskan dana hingga Rp3 miliar untuk pembuatan dan risetnya, pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini tak akan membandrol dengan harga itu. Mobil kelas Ferrari ini akan dibandrol hanya seharga Rp1,5 miliar.
“Walau pasarnya kalangan terbatas, sudah hampir 100 orang (yang memesan), rata-rata kalangan pengusaha lokal,” papar Dahlan usai mengitari mobil merah bernama Tucuxi itu di sekitar Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (23/12).
Mobil mewah ini juga tidak bisa dibuat massal seperti mobil listrik berwana hijau yang sudah diluncurkan beberapa bulan lalu. “Karena harganya mahal,” tutup Dahlan.
Yang membanggakan, lanjut Dahlan, mobil listrik sport pertama buatan Indonesia ini diminati warga asing. Tak tanggung-tanggung, dua duta besar dari Eropa ingin memboyong mobil tersebut ke negaranya. “Tapi saya nggak mau sebutkan namanya. Rencananya nanti akan dibawa ke Eropa,” katanya.
Meski begitu, tambah dia, banyaknya pesanan itu belum bisa dipenuhi karena masih harus menjalani tahap uji coba. Dahlan sendiri yang akan menjajal ketangguhan mobil tersebut. “Saya akan tes dulu sampai 1.000 kilometer. Jika sudah tidak ada masalah baru bisa diproduksi, kira-kira April atau Mei (2013) bisa produksi,” imbuh mantan Dirut PLN itu.
Menurut dia, mobil harus di tes sejauh 1.000 kilometer agar bisa mengetahui kendala dan kekuatannya, sehingga saat dilepas ke pasaran sudah dengan hasil sempurna. Dia ingin mobil itu benar-benar cocok bagi kalangan atas. “Saya enggak mau orang kecewa, sudah bayar mahal tapi mobilnya nggak bagus,” ucapnya.
Dia mengklaim kekuatan mobil listrik ini setara dengan kendaraan berbahan bakar minyak kapasitas 3.500 cc. Dengan kekuatan sebesar itu, mobil ini sanggup digeber hingga 200 kilometer per jam. Pada saat mencobanya kali pertama, Dahlan mengaku sempat mencapai kecepatan tinggi. “Pernah 120 kilometer per jam waktu ke bandara,” tambahnya.
Sebagian besar komponen Tucuxi buatan dalam negeri. Hanya baterai dan motor listrik yang masih harus diimpor dari Amerika Serikat. Tapi bulan depan, baterai dan motor listrik akan diproduksi di dalam negeri. “Baterai oleh PT Nipress, dan motor listriknya oleh PT Pindad atau PT Bukaka Teknik Utama. Jadi itu syarat muatan lokal,” ungkapnya.
Tuxuci ini merupakan mobil rancangan alumnus Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Danet Suryatama. Tuxuci dikirim dari Jogjakarta dengan layanan pengiriman mobil car carrier (truck towing) pada pukul 1 Kamis dini hari dengan dibungkus plastik putih.
Menurut Danet, nama Tuxuci diambil dari nama ikan lumba lumba yang langka dari Amerika. “Ya bisa juga diartikan Tuku sih, yang dalam bahasa Jawa artinya beli dong,” katanya sambil tertawa saat menemani Dahlan Iskan.
Mobil dengan kecepatan maksimal 205 km/jam ini langsung memiliki plat nomor DI 19. DI diambil dari Dahlan Iskan dan 19 adalah jumlah huruf di dalam doa bahasa Arab yang biasa dia lafalkan sebelum mengendarai mobil, yaitu Bismillahirrahmanirahim. (chi/ (wir/oki/jppn)

Dahlan Iskan Perkenalkan Mobil Listrik Tucuxi


Dahlan Iskan Perkenalkan Mobil Listrik Tucuxi

Penulis: Agung Kurniawan | Minggu, 23 Desember 2012 | 12:48 WIB|
Share:
  • Sumber : KompasOtmotif | Author : Agung Kurniawan
    Dahlan Iskan dengan Tecuxi "Ferrari" kebanggaan karya anak bangsa
  • Sumber : KompasOtmotif | Author : Agung Kurniawan
  • Sumber : KompasOtmotif | Author : Agung Kurniawan
    Dahlan Iskan dengan Tecuxi "Ferrari" kebanggaan karya anak bangsa
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan keluar dari mobil sport elektrik merk Tucuxi karya anak bangsa usai melakukan test drive di area Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (23-12). TEMPO-Eko Siswono Toyudho

Jakarta, KompadOtomotif - Menteri BUMN Dahlan Iskan memperkenalkan secara resmi mobil sport listrik buatan anak bangsa Tucuxi   di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, hari ini (22/12/2012). Mobil kupe dua penumpang itu didesain Danet Suryatama, putra bangsa yang pernah bekerja di Chrysler Amerika Serikat.
Kemunculan Tucuxi sebenarnya lebih lambat dari rencana sebelumnya 10 Agustus 2012, namun baru terlaksana hari ini. "Kendalanya, yang desain ini orangnya tinggal di AS, jadi dia hanya bisa dua bulan sekali ke Indonesia. Makanya proses agak lebih lama," komentar Dahlan.
Dahlan Iskan mencoba beberapa instrumen di dalam kabin pengemudi mobil sport bertenaga listrik Tucuxi. TEMPO-Wisnu Agung Prasetyo

Selain itu, lanjutnya, kendala dalam pengiriman baterai dari AS. "Hari ini, saya rasakan masih ada sedikit kekurangan pada power steering, tapi mudah diatasi nanti," tegas Dahlan yang mengendarai sendiri Tucuxi dari kediamannya di kompleks menteri Widya Chandra menuju Gelora Bung Karno. Dikatakannya, perjalanan ditempuh 10 menit dan ia pernah ngebut sampai 120 kpj sebelumnya.
Menurut Dahlan, dengan baterai terisi penuh, Tucuxi bisa jalan sampai 400 km atau 4 jam. Sedang pengisian dibutuhkan waktu sampai 5 - 6 jam. Tucuxi dikerjakan oleh rumah modifikasi Kupu-Kupu Malam di Yogyakarta sejak awal 2012. Harganya dibandrol mulai Rp 1,5 miliar per unit.

Editor : Bastian

Tuxuci : Mobil Sport Listrik Pertama Terwujud


NASIONAL - TOKOH
Minggu, 23 Desember 2012 , 13:30:00



Dahlan Iskan bersama Tuxuci, mobil listrik yang diklaim sekelas "Ferrari". Foto: Yessy Artada/JPNN
JAKARTA- Mobil listrik kedua milik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bernama Tucuxi sekelas Ferrari diyakini tetap dapat bersaing dengan produk luar negeri. Bahkan Dahlan optimis Indonesia nantinya dapat bersaing dengan negara Jepang dan Amerika.

"Kalau kita masuk industri bensin apa mungkin bisa bersaing dengan luar negeri?. Tapi kalau masuk mobil listrik bisa bersaing karena sama-sama berangkat. Ibarat kita marathon, kemungkinan ada kesempatan kita untuk menang," ujar Dahlan disela-sela test drive di Istora Senayan, Jakarta (Minggu, 23/12).

Mobil yang menghabiskan dana hingga Rp 3 miliar ini dirancang oleh Danet Suryatama, lulusan ITS yang memiliki perusahaan Electrikcar di Amerika. Namun, untuk membuat bodi mobil, dikerjakan oleh rumah modifikasi Kupu-kupu Malam di Yogyakarta.

Dan inilah spesifikasi mobil listrik Tucuxi atau lumba-lumba berwarna merah berplat D 19 itu:

Lebar: 1.995 mm
Tinggi: 1.200 mm
Jarak sumbu roda: 3.110 mm
Jarak bebas ke tanah: 150.9 mm
Berat: 1.112,1 Kg

Kelistrikan
Baterai : Lithium Iron Phosphate or Nano-Lithium
Jarak jelajah: 321-482 km sekali isi baterai penuh
Motor : 200KW (268HP) Permanent Magnet AC
Waktu pengisian: tergantung sistem, bisa 4 jam
Kapasitas: 2 (+2) or 4 passengers
Kecepatan maksimum: 193 km per jam
Bodi: Aramid-Carbon Fiber Composite.

Sebelumnya, Dahlan juga pernah meluncurkan mobil listrik sejenis city car karya Dasep Ahmadi berwarna hijau. (chi/jpnn)

Menristek: Target Produksi 100 Ribu Mobil Diharapkan Terwujud 2018


Menristek: Target Produksi 100 Ribu Mobil Diharapkan Terwujud 2018



Menristek: Target Produksi 100 Ribu Mobil Diharapkan Terwujud 2018
Mobil listrik



REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemerintah mempersiapkan regulasi untuk memproduksi mobil listrik secara massal yang diharapkan dapat terwujud sebanyak 10.000 unit pada 2018.

Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta di Bandung, Selasa, mengatakan bahwa Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono telah meminta kementerian terkait untuk mempersiapkan berbagai peraturan yang dibutuhkan.

"Misalnya, Kementerian Perindustrian, BUMN, Keuangan, dan Perhubungan, menyiapkan regulasi agar ada kemudahan-kemudahannya," ujarnya.

Gusti mengatakan bahwa peta jalan untuk memproduksi massal mobil listrik yang disiapkan oleh enam perguruan tinggi di Indonesia, antara lain, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada, itu sudah dipresentasikan kepada Presiden.

Ia mengakui mobil listrik tersebut hanya 60 persen mengandung komponen dalam negeri. Indonesia, menurut dia, sudah bisa menguasai desain mobil 100 persen dan kontrol elektronik sebanyak 50 persen.

Namun, kata dia, sistem transmisi dan baterai belum sepenuhnya dikuasai oleh Indonesia. "Nanti mendatangkan bahan dari luar negeri bisa bebas pajak, pajak jual akan dikurangi atau ditiadakan sehingga harga jualnya bisa diturunkan," ujarnya.

Meski memproduksi mobil listrik tergolong mahal, Gusti mengatakan bahwa biaya produksi bisa ditekan hingga 30 persen apabila sudah memasuki tahap produksi massal. "Presiden minta BUMN terlibat langsung untuk produksi massal ini. Nanti kalau terlalu banyak, baru ke swasta," katanya.

Untuk uji coba tahap pertama, menurut Gusti, mobil-mobil instansi pemerintah di seluruh Indonesia siap menggunakan mobil listrik. Selain itu, stasiun pengisian listrik umum juga akan disiapkan secara bertahap.
Redaktur: Taufik Rachman
Sumber: antara