Monday, September 30, 2013

Korsel Sarankan RI Perkuat Industri Galangan Kapal


Pemerintah Korea Selatan memberikan saran kepada pemerintah Indonesia untuk memperkuat industri perkapalan, dengan menambah galangan kapal. Potensi Indonesia di industri perkapalan sangat besar, karena Indonesia merupakan negara kepulauan.

Usai menerima Menteri Perdagangan Korea Selatan (Korsel), Yosang Jick, Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan pemerintah Korsel memberikan saran jika industri perkapalan Indonesia ingin cepat berkembang, maka harus ada yang bertanggungjawab untuk mengembangkan industri galangan kapal.

"Mereka kasih saran, kalau mau cepat sukses, lebih baik industri perkapalan itu ada satu perusahaan besar milik pemerintah maupun swasta yang nanti ditugasi secara penuh untuk membangun industri itu," kata Hidayat, Jumat (18/4/2013).

Dalam pertemuan yang membahas Comprehensive Economic Parternship Agreement (CEPA) dengan Korsel siang hari ini di kantor Kementerian Perindustrian, Hidayat juga menyampaikan kepada Jick, bahwa Indonesia banyak bekerjasama dengan Korsel di industri perkapalan. Bahkan baru-baru ini Indonesia memesan kapal selam dari negeri ginseng tersebut.

"Baru saja kita mengorder 3 kapal selam dari Korsel," imbuhnya.

Sebagai informasi, pemerintah mentargetkan dengan adanya CEPA, investasi masuk dari Korsel mencapai Rp 50 miliar. Salah satu industri yang hendak dikembangkan adalah industri perkapalan. Hidayat mengatakan investasi untuk industri galangan kapal akan diberikan di tiga lokasi incharge.

"Kita bikin cluster, di Lamongan, dan di P.Batam, selain di Jakarta," pungkasnya. (Est/Ndw)

http://m.liputan6.com/bisnis/read/565892/korsel-sarankan-ri-perkuat-industri-galangan-kapal




Tank Baru Leopard Tampil Di HUT TNI


JAKARTA - Tank kelas berat baru milik TNI AD hingga kini masih disembunyikan. Main battle tank (MBT) yang diberi nama oleh pabrikannya Leopard tipe 2A4 itu dibeli dari Jerman untuk memperkuat TNI AD. Saat ini, baru dua buah MBT Leopard dan dua tank pengangkut personel Marder yang tiba di Jakarta.
    
"Sekarang masih dicat, istilahnya di camo (camuflase), disiapkan untuk defile hari ulang tahun TNI 5 Oktober nanti," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Rukman Ahmad di Jakarta kemarin (29/09). MBT Leopard adalah tank kelas berat pertama yang dimiliki Indonesia.
    
Menurut Rukman, pengelolaan tank seberat 62 ton itu diatur oleh Pusat Persenjataan Kavaleri (Pusenkav) Kodiklat TNI Angkatan Darat. "Pasti akan ditampilkan, nanti juga secara statis dipamerkan di Monas," ujarnya.
    
Pembelian Leopard 2A4 sudah menjadi perdebatan berbulan-bulan sebelumnya. Pihak yang tidak setuju berpendapat, tank Leopard tidak cocok dengan karakter medan peperangan Indonesia yang hutan tropis dan berbukit-bukit. Ditambah lagi, jalan dalam kota kota di Indonesia tidak cocok dengan beban berat tank itu.  
    
Sebaliknya, mereka yang setuju optimistis tank leopard mampu memberi efek gentar bagi negara-negara tetangga. Tercatat, baru ada dua negara di ASEAN yang menggunakan MBT Leopard, yakni Singapura dan Indonesia. Negeri Singa memiliki 96 tank jenis ini.
    
Rukman menjelaskan, tank Leopard akan diperkenalkan secara total ke masyarakat. "Termasuk kemampuan-kemampuan manuvernya, " ujar alumni Naval War College Amerika Serikat itu.
      
Saat ini, awak tank atau personel crew Pusenkav Kodiklat TNI AD sedang berlatih di Bandung, Jawa Barat. "Masyarakat kami undang untuk nonton langsung secara terbuka dan gratis," katanya. (rdl) 

http://m.jpnn.com/news.php?id=193363



Sunday, September 29, 2013

Pesawat Buatan Perusahaan Habibie Mulai Dipesan


Jakarta - NAM Air, maskapai anak usaha Sriwijaya Air mulai beroperasi pada Oktober 2013. Menurut Presiden Direktur NAM Air, Jefferson Jauwena, maskapainya akan menggunakan pesawat domestik buatan PT Regio Aviasi Industri (RAI). 

"Kami akan membeli 100 pesawat dari RAI untuk memenuhi rute penerbangan yang tersedia," kata dia di Gedung Djakarta Theater, Kamis 26 September 2013. Seluruh pesawat yang dipesan akan selesai pada 2018. 

Menurut Jefferson, NAM Air memesan 100 pesawat baling-baling Regio Prop 80 (R80). Pesawat ini akan melayani rute pelosok dengan landasan pendek, 1.200 meter. Produksi pesawat bermuatan 80 penumpang tersebut masih dalam tahap pre-eliminary design. "Soal harga juga akan dibicarakan nanti," ujarnya.
PEsawat Sriwijaya Air. TEMPO/Subekti

Meski R80 dibuat di dalam negeri, Jefferson tidak meragukan kualitasnya. Dia bercermin pada pesawat N-250 yang dibuat PT Dirgantara Indonesia satu dekade lalu, yang terbukti berkualitas baik. 

RAI adalah perusahaan yang didirikan arsitek industri penerbangan Indonesia, BJ Habibie. ""Ini menjadi bentuk dukungan kami terhadap produk dalam negeri."

Namun pada tahap awal NAM Air akan menggunakan pesawat Boeing 737-500. Menurut Jefferson, NAM Air sudah memiliki lima unit pesawat tersebut dan akan dioperasikan di tahap awal. Kini maskapai tersebut tengah menunggu penerbitan Air Operation Certificate (AOC). "Kami sudah melampaui dua dari lima tahap untuk memperoleh AOC," katanya. (Tempo.co)


NINIS CHAIRUNNISA




Saturday, September 28, 2013

Indonesia Bangun Infrastruktur Pembuatan Kapal Selam


[JAKARTA]Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, menyatakan, Indonesia segera membangun infrastruktur pembuatan kapal selam di Surabaya melalui PT PAL.

"Rencananya infrastruktur pembuatan kapal selam akan dibuat di Surabaya melalui PT PAL. Karena itu, dibutuhkan infrastruktur untuk pembangunan kapal selam," kata Menhan sekaligus Ketua KKIP usai Sidang ke sembilan KKIP "Membangun Sinergitas Menuju Kemandirian Industri Pertahanan", di Kantor Kemhan, Jakarta, Selasa (11/6).

Paling lambat, dalam dua tahun ke depan, diharapkan Indonesia sudah memiliki infrastruktur industri pembuatan kapal selam, katanya.

Dijelaskannya, dalam sidang ke sembilan KKIP juga dibahas mengenai dijadikannya pembangunan infrastruktur kapal selam dan jet tempur sebagai proyek nasional.

Oleh karena itu, agar tidak menemui hambatan, payung hukum sangat diperlukan agar rencana pembangunan infrastruktur kapal selam dan pesawat jet tempur tetap berjalan pada lintas parlemen.

"Butuh dukungan parlemen karena program ini pasti akan melalui lintas parlemen. Dibutuhkan payung hukum agar menjadi proyek nasional," ucap Purnomo.

Dijelaskannya, sebagai negara kepulauan keberadaan kapal selam dan pesawat jet tempur sangat diperlukan untuk menjaga kepulauan indonesia hingga batas luar. Jika infrastruktur ada, pembuatan kapal selam bisa dilakukan di Indonesia.

Untuk membangun infrastruktur pembuatan kapal selam, Indonesia akan bekerjasama secara khusus dengan Korea Selatan. Kerjasama kedua negara akan dilakukan mulai dari kesepakatan lisensi, enginering manufacturing development, hingga prototipe.

Dalam pembuatan KFX/IFX bersama Korsel, kata dia, tahap yang sudah selesai dilaksanakan mencakup tahap teknologi desain. Dua tahun ke depan, ditargetkan akan mencapai tahap 'enginering manufacturing development' dan prototipe.

"Dari sisi teknis, kita juga sudah kirim 52 ahli untuk belajar teknologi design," ucap Purnomo.

Menhan menambahkan, pada tahun 2012 KKIP juga telah menghasilkan sejumlah produk kebijakan. Dalam hal penyusunan regulasi, diantaranya disahkannya UU No 16 tahun 2012 tentang industri pertahanan.

Sidang KKIP ke sembilan dipimpin langsung Menhan Purnomo Yusgiantoro selaku Ketua Harian KKIP, didampingi Wamenhan Sjafrie Syamsoeddin sebagai Sekretaris.

Dalam pembahasan tersebut juga dihadiri Ses Menristek, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Deputi II Kementerian BUMN, Kasum TNI dan Asrena Kapolri.

Sebelumnya, Pembangunan pabrik modern untuk pembuatan kapal selam TNI Angkatan Laut di Indonesia ditargetkan dapat direalisasikan pada tahun 2016 atau 2017 mendatang karena kapal selam pertama yang dibuat oleh Korea Selatan baru selesai pada tahun 2014.

"Pembangunan pabrik semua tergantung komitmen pemerintah. Pemerintah mutlak menyokong pendanaanya. Tanpa itu saya kira sangat sulit pembangunan kapal selam bisa direalisasikan di Indonesia," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati, Rabu (10/4).

Ia berharap sudah ada perencanaan dari sekarang agar pada waktunya nanti pengerjaan kapal selam ketiga itu lancar tanpa kendala.

"Keberadaan pabrik modern untuk membuat kapal selam menjadi kendala serius kita saat ini," kata Untung.

Pembangunan pabrik modern ini, katanya, bukan persoalan sederhana karena selain membutuhkan banyak sumber daya manusia yang handal, pemerintah pun harus menyiapkan dana yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, ia berharap sumber daya manusia yang sudah dikirim ke Korea benar-benar menyerap ilmu secara komprehensif.

"Ketika secara keilmuan sudah memenuhi syarat, baru kemudian pemerintah mempersiapkan pabriknya," katanya.

Indonesia sudah sepakat melakukan transfer teknologi kapal selam dengan Korea Selatan, dimana akan dibuat tiga unit kapal selam. Untuk kapal selam pertama, pihak Indonesia hanya memantau pengerjaannya di Korea Selatan.

Selanjutnya, kata dia, pada pembuatan kapal kedua, teknisi di Indonesia dilibatkan dalam membuat kapal selam. Namun, pembuatannya tetap dilakukan di Korea Selatan.

Sementara untuk kapal selam ketiga, Indonesia akan membuat sendiri kapal itu di galangan kapal PT PAL. "Pada tahap inilah Indonesia harus mempersiapkan peralatannya. Termasuk membuat pabrik baru untuk mendukung pembangunannya," jelas Untung.

Ia juga memastikan Pangkalan Kapal Selam yang disiapkan di Teluk Palu, Sulawesi Tengah, bisa diresmikan pada akhir tahun ini.

Pangkalan seluas 13 hektar inilah yang nantinya digunakan untuk menyimpan semua kapal selam yang dimiliki Indonesia, termasuk untuk menyimpan kapal selam baru yang saat ini dibuat di Korea Selatan. [Ant/L-8]
(Suarapembaruan)



Alat Anti Sadap Baru TNI Dicurigai


JAKARTA---Badan Intelijen Strategis TNI membeli peralatan anti sadap dari Gamma Tse Ltd Inggris. Sejumlah kalangan menilai pembelian itu bisa membahayakan kebebasan masyarakat sipil.
"Siapa yang bisa menjamin alat itu tidak digunakan untuk memata-matai bangsa sendiri," ujar koordinator Kontras Haris Azhar di Jakarta, Jumat (27/09).   
Pemerintah Inggris dengan mudah mengucurkan bantuan kepada Indonesia untuk membeli peralatan intelijen yang harganya sekitar Rp70 miliar itu. Padahal, Inggris termasuk negara anggota dalam perjanjian internasional tentang penjualan senjata.
"Negara anggota harus menghindari penjualan senjata kepada negara-negara yang memiliki reputasi penegakan dan pemenuhan HAM yang buruk," ujarnya.
Saat ini, kebebasan berpendapat dan berorganisasi sudah diatur dengan undang-undang. "Sudah bukan waktunya lagi diawasi dengan alat sadap," katanya.  
Staf biro monitoring dan dokumentasi Kontras, Adrian Budi Sentosa, menambahkan, pabrikan alat sadap itu, Gamma TSE Ltd, sudah tekenal di ranah internasional sebagai penyedia peralatan intelijen. "Alat sadap itu menggunakan teknologi FinFisher sehingga dapat meretas komunikasi yang dilakukan lewat internet atau telepon genggam,"katanya.
Dari data yang dirilis lembaga penelitian Universitas Toronto, Kanada, Adrian menguraikan di Indonesia terdeteksi ada lima server yang digunakan untuk mengoperasikan alat sadap itu.  "Jadi selama orang itu menggunakan jasa provider atau ISP yang memakai server atau FinFisher maka bisa disadap," urainya.
Peneliti Imparsial Erwin Maulana menambahkan, reputasi Gamma TSE Ltd tergolong buruk di komunitas masyarakat sipil internasional. Seperti rezim di Pakistan, Banglades dan Mesir, menggunakan alat intelijen buatan Gamma TSE Ltd untuk mengendalikan masyarakat sipil.
Untuk itu Erwin mengaku cemas jika alat sadap yang dibeli pemerintah itu digunakan oleh pihak tertentu untuk kepentingan politik. Apalagi, Erwin melihat alat sadap itu nantinya berada di bawah Badan Intelijen Strategis (BaIS) yang dikomandoi TNI. "Sampai saat ini, tidak ada mekanisme yang dipayungi undang-undang untuk mengawasi,"katanya. (rdl) (jppn)



Thursday, September 26, 2013

Menristek gunakan smartphone antisadap buatan LIPI

Smartphone merk IMO buatan PT Inti.

Padang - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta mengaku menggunakan smartphone atau telepon pintar merek BandrOS antisadap buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"HP ini buatan Pusat Penelitian Informatika LIPI dengan spesifikasi antisadap, tapi saya tak pernah yang jahat-jahat. Saya tak mengatakan antisadap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta saat memberi sambutan pada jamuan makan malam peserta Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke XV di Padang, Rabu malam.

Menristek mengakui sudah memakai telepon genggam produk dalam negeri itu sejak peringatan hari kebangkitan teknologi nasional pada Agustus lalu.

Smartphone BandrOS anti sadap baru digunakan beberapa menteri, rencananya produksi massal dimulai pada 2014. BandrOS sendiri diambil dari salah satu nama penganan khas daerah Jawa Barat khususnya Bandung berbahan kelapa, tapi singkatan dari Bandung Raya Operating System (BandrOS).

Vitur yang tersedia banyak, tapi bukan termasuk jenis android karena akan bisa disadap. BandrOS memiliki sistem sendiri yang dirancang oleh Pusat Penelitian Informatika LIPI.

"Anggota DPR juga sudah banyak yang pesan Smarphone BandrOS. Harganya jauh lebih murah sekitar Rp800 ribu, dibandingkan produk dari luar," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Menristek mengajak pemerintah daerah untuk terus memanfaatkan potensi daerah dan mendorong pengembangan teknologi tepat guna sehingga memberi nilai tambah. 

"Selama ini, kita hanya menjual produk bahan mentah ke luar negeri, setelah jadi kembali ke dalam negeri dengan harga mahal. Artinya kita hanya memperkerjakan orang saja," katanya.

Jadi, kenapa tidak mengolah sendiri dengan dilengkapi sentuhan teknologi, ujarnya.

Menristek menceritakan suatu pengalaman perjalanannya ke Thailand, menemukan tempat penjualan batu hias. "Ketika ditanyakan kepada pedagang di sana, di mana tempat membuatnya, rupanya bahan batunya dari Martapura, Kalimantan Selatan," ucapnya.

"Hasilnya batu hias cukup bagus dengan beragam warna, karena produk-produk di Thailand sudah mengembangkan sentuhan teknlogi," ujarnya.

Kemudian ada contoh lagi tentang teknologi tepat guna dalam pengembangan padi, produksinya bisa sampai 9 ton - 10 ton/hektare dan yang tidak menggunakan teknologi masih menghasilkan padi (gabah) hanya 5 ton - 6 ton/ha.

"Kita menyadari banyak temuan rakyat, tetapi belum diproduksi secara massal. Ke depan tentu dibutuhkan kebersamaan. Bagaimana untuk memperbagus kemasan produk yang dihasilkan masyarakat," katanya.

Dalam jamuan makan malam rombongan peserta TTG Nasional itu dihadiri sejumlah pejabat dari Kemendagri, sejumlah gubernur, wakil gubernur dan bupati/kota di Indonesia.

Rangkaian kegiatan TTG Nasional upacara pembukaan pada Kamis (26/9), dilanjutkan exhibition, pameran dagang, lokakarya, rapat koordinasi teknis (Rakornis) dan widyawisata teknologi ke lokasi TTG dan penutupan pada 30 September 2013.  (SA/T007)(Antara News)



F-16 Sukses Terbang Tanpa Pilot



NEWYORK--Pentagon berhasil meluncurkan pesawat jet tempur F-16 tak berawak. Pesawat ini hanya dikendalikan dua pilot Angkatan Udara AS dari darat.
Jet tempur jenis Lockheed Martin F-16 untuk pertama kalinya terbang tanpa pilot pada pekan lalu. Keberhasilan Pentagon bersama Boeing ini sekaligus menjadi terobosan baru sebuah jet tempur nyata menjadi pesawat tak berawak.
Menurut CNN (24/9), Pentagon telah menghabiskan miliaran dolar untuk membeli pesawat tak berawak atau "drone" (UAV). Pembelian UAV juga menimbulkan kontroversi di antara pilot AU Amerika karena merasa terancam bakal tergeser keberadaannya oleh UAV tersebut.
"Kita mungkin bingung karena melihat jet tempur tanpa siapa pun di dalamnya," kata Letnan Kolonel Ryan Inman, komandan Angkatan Udara AS.
Dijelaskannya, dengan kemampuan terbang tanpa pilot, pesawat tempur F-16 yang selama ini tidak beroperasi lagi bisa digunakan sebagai target nyata untuk melatih pilot belajar menghadapi pesawat musuh.
"Ini adalah simulasi kondisi nyata, dan dengan platform pesawat seperti ini, mereka dapat menembak jatuh pesawat ini sebagai target,"sambungnya.
Jet tempur ini sebelumnya sudah tidak lagi dipakai selama 15 tahun, tersimpan di hanggar Arizona dan kemudian dimodifikasi sehingga bisa terbang dengan ketinggian 12,2 km dan mencapai kecepatan Mach 1,47 atau sekitar 1.800km/jam.
"Pesawat ini mampu lepas landas dan naik hingga ketinggian 40 ribu meter di atas Teluk Meksiko, memecahkan hambatan suara dan melakukan manuver seperti gulungan barel pada lebih dari 7G," lanjutnya.
Jet tempur tak berawak ini juga mampu melakukan sejumlah gerakan manuver termasuk gerakan "split S", sebuah gerakan dimana posisi pesawat terbalik sebelum membuat setengah lingkaran sehingga bisa mengubah arah secara berlawanan. Manuver tersebut biasa digunakan dalam pertempuran untuk menghindari tembakan misil lawan.
"Jet ini terbang dengan hebat, semuanya bekerja dengan sangat baik, membuat pendaratan yang cantik, mungkin salah satu pendaratan terbaik yang pernah saya lihat," kata Paul Cejas, kepala teknisi proyek ini.
Boeing sendiri telah memodifikasi enam jet F16, yang kini diberinama QF-16, dan militer AS sekarang berencana untuk menggunakannya dalam uji tembak langsung. Tetapi, seorang juru bicara gerakan Kampanye Hentikan Robot Pembunuh memperingatkan atas kemungkinan penggunaan jet ini dalam armada perang.
"Saya sangat khawatir jest ini digunakan untuk menyerang orang di lapangan," kata Profesor Noel Sharkey.
"Saya terutama khawatir tentang kecepatan tinggi yang bisa mereka tempuh sehingga mereka tidak bisa mengenali target mereka dengan jelas," tambahnya.(esy/jpnn)



Wednesday, September 25, 2013

Menhan Bilang 2014 Kekuatan TNI Teratas di Asean



BATAM--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan pada 2014, TNI akan memiliki daya kekuatan yang terbesar di antara negara lain di Asia Tenggara.

"Renstra pertama 2014, kekuatan TNI yang terkuat di Asia Tenggara," kata Menteri saat meresmikan dua Kapal Republik Indonesia di Batam, Kamis (5/9/2013).

Kekuatan itu tercermin dari pengadaan alutsista oleh pemerintah yang melengkapi TNI AL, TNI AU dan TNI AD dengan senjata dan peralatan baru.

Menteri mengatakan ada banyak alutsista yang ditambah untuk ketiga angkatan bersenjata, di antaranya kapal patroli cepat untuk TNI AL, tank leopard untuk TNI AD dan penambahan pesawat sukhoi untuk TNI AU.

"Sukhoi akan diganti semua. Negara kita akan kuat, itu penting,"  ujarnya dia menambahkan  untuk TNI AD, selain 45 unit tank leopard, pemerintah juga mengadakan 28 unit helikopter dan delapan unit apace.

Menurutnya, TNI yang kuat memiliki banyak arti, baik bagi dalam negeri maupun luar negeri.

Meski begitu, Purnomo mengatakan penambahan alutsista dan penguatan TNI tidak ada hubungannya dengan pendirian pangkalan militer AS di Singapura dan Australia. "Ini tidak untuk perlombaan senjata, ini memordernisasi."

Ia mengatakan hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga amat baik. Namun, bukan berarti Indonesia tidak membangun kekuatan militernya.

Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan pemerintah merencanakan pembangunan Kapal Cepat Rudal dengan panjang 40 meter sebanyak 16 unit dan kapal patroli cepat sebanyak 16 unit. (Antara)
Sumber : Newswire



Enam pesawat Sukhoi kembali perkuat TNI AU

Pesawat Tempur Sukhoi SU-30 MK2 milik TNI AU saat diturunkan dari pesawat angkut Antonov di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Sabtu (23/2) dini hari. Pesawat tempur canggih tersebut didatangkan secara bertahap sejak 2003 di Lanud Iswahyudi Madiun, selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin 2009, 2010 dan 2013. (ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)

Makassar - Enam pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2 kembali memperkuat jajaran TNI Angkatan Udara, sehingga jumlah pesawat tempur Sukhoi yang dimiliki TNI AU sebanyak 16 unit atau satu skuadron.

"Pesawat tempur Sukhoi sudah genap 16 unit atau satu skuadron. Pesawat ini akan ditempatkan di Skadron Udara 11 Wings 5 Lanud Hasanuddin, Makassar," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro, dalam sambutannya pada acara serah terima Enam Pesawat Sukhoi Su-30 MK2 dari Pemerintah Rusia/JSC Rosoboronexport kepada Kementerian Pertahanan RI diwakili Kepala Baranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Rahmat Lubis di Lanud Hasanuddin, Makassar, Rabu.

Menurut Menhan, telah genapnya satu skuadron pesawat tempur Sukhoi Su-30 MK2 dan Su-27 SKM itu merupakan bagian pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia untuk rencana strategis 2010-2014.

"Sukhoi siap mengawal kedaulatan NKRI," katanya.

Yang terpenting dalam pengadaan satu skuadron pesawat tempur Sukhoi itu, katanya, adalah mampu menjaga NKRI, mampu melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara dan penegakan hukum wilayah udara NKRI.

Ia berharap ke-16 pesawat Sukhoi itu dimanfaatkan secara optimal dan dirawat dengan sebaik-baiknya.

Keenam pesawat sebelumnya menjalani perakitan selama satu minggu di Skadron Teknik 044, Rabu. Perakitan dilakukan oleh Tim Teknisi dari Rusia yang dibantu oleh Teknisi dari Skuadron Teknik 044 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.

Seluruh pesawat Tempur SU-30 MK 2 dan SU-27 SKM merupakan pesanan pemerintah Indonesia sesuai kontrak Nomor Trak/1099/VII/2007 Tanggal 23 Juli 2007. Pesawat tempur canggih tersebut didatangkan secara bertahap yakni sejak tahun 2003 di Lanud Iswahyudi Madiun, selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin tahun 2009, 2010 dan 2013.

Secara simbolis, penyerahan "Logbook"/miniatur pesawat SU-30 MK2 yang diserahkan oleh pihak Pemerintah Rusia/JSC Rosoboronexport diwakili Duta Besar Rusia di Indonesia, Mikhail Galuzin kepada Kementerian Pertahanan RI diwakili Kepala Baranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Rahmat Lubis. Dalam upacara penyerahan pesawat, hadir secara langsung Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Selanjutnya, pesawat Sukhoi diserahkan kepada TNI yang diterima oleh Asisten Logistik Panglima TNI Mayjen TNI Joko Sriwidodo di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. (Antara News)
Editor: Fitri Supratiwi



Tank Leopard untuk Pertahanan Perbatasan


JAKARTA---Kementerian Pertahanan optimistis tank Leopard baru dari Jerman akan mampu memperkuat TNI AD. Tank kelas berat pertama dalam sejarah kavaleri itu akan memperkuat daerah daerah perbatasan.
"Tim TNI AD nanti yang akan menentukan posisi tepatnya dimana," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro di sela sela penutupan training bela negara pns Kemhan di Rindam Jaya kemarin (24/09). Dua tank Leopard dan dua tank Marder sudah datang Sabtu (21/09) malam lalu.
Menurut Menhan, tank Leopard sangat cocok dengan kebutuhan pertahanan TNI di masa depan. "Pembelian itu sudah melalui proses perencanaan strategi yang panjang. Tentu sesuai," kata mantan Wagub Lemhanas itu.       
Pada November 2012 Kemenhan menandatangani kontrak pembelian"senilai USD 280 juta (sekitar Rp 3 triliun) dengan Jerman. Indonesia membeli sebanyak 153 unit MBT dan IFV.
Dengan rincian, 61 unit MBT Leopard tipe revolution, 42 MBT Leopard 2A4, serta 50 IFV Marder. Untuk MBT Leopard akan dilengkapi tank recovery, tank bridge layer, dan ambulans.     
Tipe Leopard 2A4 yang dibeli bukan tank baru, melainkan bekas pakai yang di-refurbish. Tank itu dibuat pada durasi waktu 1985 hingga 1992. Pemerintah Jerman memiliki 2.125 MBT Leopard 2A4. Karena over produksi, maka Leopard tipe ini dijual ke berbagai negara. Di antara yang sudah memakai adalah Austria, Polandia, dan Turki. Untuk negara Asia, selain Indonesia, baru Singapura yang tercatat mengoperasikan 96 tank jenis itu.     
Selain Leopard, Marder juga bukan produk anyar. Prototipe awalnya dirancang pada 1960-an dengan produksi perdana pada 1971. Saat ini sebagian Marder varian awal di Jerman sudah akan digantikan generasi yang lebih baru, yaitu Puma.     
Tank Marder berfungsi sebagai tank angkut personel. Salah satu ciri khas Marder adanya kanon atau meriam berkaliber 20 mm Rheinmetall MK 20 Rh202. Kanon ini otomatis. Artinya, peluru tidak perlu diisi satu demi satu. Peluru yang dipergunakan bisa dari berbagai jenis seperti amunisi konvensional, penembus baja serta berdaya ledak tinggi.     
Secara terpisah, Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera menilai TNI AD harus segera memikirkan sarana pendukung operasional Leopard. "Apakah secara teknis, jalanan kita bisa dan kuat dilewati tank 63 ton," katanya.      
Memang dari hasil kajian tim kavaleri TNI Angkatan Darat menyimpulkan Leopard memiliki beberapa keunggulan dibandingkan tank kelas berat yang lain. Di antaranya dari segi penggunaan bahan bakar, Leopard multifuel berbeda dengan lainnya yang hanya bisa dengan satu jenis bahan bakar. Dari segi kemampuan, Leopard mampu menembak sejauh 6 km, lebih jauh ketimbang MBT PT-91M milik Malaysia yang sanggup 5 km.     
"Tapi itu harus diimbangi dukungan infrastruktur yang memadai," kata alumni IDSS Jenewa itu. Jika tidak, pembelian besar-besaran senilai hampir tiga triliun itu bisa sia-sia.
"Pengaturan dan penempatan tank harus disesuaikan potensi ancaman yang ada," katanya.(rdl)  (Jppn.com)
/div>


Tuesday, September 24, 2013

Belum Lolos Uji Sertifikasi, 'Lamborghini' Dahlan Iskan Dites Ulang Hari Ini


Jakarta - Mobil listrik Selo pesananan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan belum lolos uji sertifikasi. Uji ini dilakukan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Bekasi, Jawa Barat.

"Kemarin dites di lembaga sertifikasi sampai malam terus kemudian kurang sedikit yaitu spooring balancing-nya tinggal segitu saja. Kemarin dibawa pulang lagi kemudian spooring dan di-balancing-kan di bengkel. Itu kan gampang," ucap Dahlan kepadadetikFinance di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Diakuinya, hari ini mobil listrik berwarna kuning yang mirip desain Lamborghini tersebut akan dilakukan pengujian ulang di Bekasi.

"Nah pagi ini dibawa ke sana lagi ke lembaga pengujian untuk dicek lagi," sebutnya.

Setelah lolos uji sertifikasi, mobil ini bakal diperkenalkan kepada publik paling lambat hari Kamis ini. "Nah, kalau sudah mudah-mudahan besok atau lusa sudah diperkenalkan," sebutnya. (Detik.finance)



Mobil Listriknya Mirip 'Lamborghini', Ini Tanggapan Dahlan Iskan


Jakarta - Mobil listrik Selo buatan Dasep Ahmadi asal Depok, Jawa Barat secara desain mirip dengan mobil sport mewah asal Eropa, Lamborghini. Apa kata sang pemilik, Menteri BUMN Dahlan Iskan? 

Dahlan mengaku soal desain mobil listrik pesanannya ini, ia hanya memberi masukan namun tidak terlibat langsung dalam perencanaan desain.

"Ini desain para ahli saya kan tidak bisa mendesain," kata Dahlan kepadadetikFinance di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Dahlan telah meminta kepada tim perancang mobil Selo untuk membuat mobil listrik yang nyaman dan bisa menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia. Meskipun Dahlan tidak terlibat secara langsung terkait rancangan desainnya.

"Tentu ada permintaan saya yang elegan yang bisa membuat kebanggaan, dan yang jelas itu ciptaan putra bangsa," ujar Dahlan.

Sehari sebelumnya sang pencipta Selo, Dasep Ahmadi membenarkan secara desain mobil listrik rancangannya mengadopsi desain mobil Lamborghini. Menurutnya desain Selo mengikuti tren mobil sport terkini.

"Keren kan. Itu menyesuaikan model sekarang. Kan Lamborghini lagi tren sekarang. Ya ada tapi saya nggak mau ngomong itu dulu. Saya nunggu lulus sertifikasi," kata Dasep. (Detik.finance)



TNI AU latihan operasi pertahanan di Timika


Timika - TNI AU menggelar latihan operasi pertahanan udara nasional di Timika, Papua mulai Selasa hingga Kamis (26/9).

Komandan Pangkalan TNI AU Timika, Letkol Penerbang Untung Suropati kepada Antara di Timika Selasa mengatakan latihan itu melibatkan dua pesawat F-16 dan satu pesawat Boeing intai maritim milik Skuadron Udara 5 Ujung Pandang.

"Rencana awal memang akan melibatkan pesawat Sukhoi, tapi ada perubahan karena pesawat Sukhoi latihan di tempat lain. Pesawat yang akan dilibatkan dalam latihan ini yaitu pesawat F-16 yang sementara berada di Biak," jelas Untung.

Kegiatan latihan dipusatkan di sekitar Bandara Mozes Kilangin Timika. Agar tidak mengganggu jadwal penerbangan, kegiatan latihan operasi pertahanan udara nasional tersebut akan dilaksanakan setelah pukul 12.00 WIT.

Personel darat yang dilibatkan sebanyak 100 orang dari berbagai unsur TNI, Polri dan instansi sipil seperti petugas Bandara Mozes Kilangin Timika dan PT Freeport Indonesia.

Untung menjelaskan, dalam kegiatan latihan nanti akan disimulasikan pesawat F-16 milik TNI AU akan memaksa sebuah pesawat asing yang tidak punya izin memasuki wilayah Indonesia mendarat di Bandara Mozes Kilangin Timika.

Selanjutnya akan digelar simulasi serangan udara.

"Untuk latihan hari pertama pesawat F-16 akan bertindak sebagai pesawat musuh melakukan simulasi penyerangan untuk melatih personel yang di darat. Sedangkan esok akan digelar simulasi pemaksaan mendarat pesawat asing dan hari berikutnya akan digelar simulasi penyerangan musuh," jelas Untung. (Antara News)

Editor: Aditia Maruli



Mirip Lamborghini, Ini Penampakan Mobil Listrik Sport Terbaru Dahlan Iskan


Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan mempunyai mobil listrik sport baru bernama 'Selo'. Mobil listrik ini menggantikan mobil listrik 'Tucuxi' karya Danet Suryatama yang hancur karena kecelakaan.

"Mobil Pak Dahlan sudah datang. Sekarang di Widya Chandra," ujar seorang Staf di Kementerian BUMN sambil menunjukkan foto dari Selo tersebut kepada detikFinance, Senin (23/9/2013).

Namun belum tahu kapan Dahlan akan memperkenalkan mobil listrik yang penampakannya mirip dengan Lamborghini Gallardo ini. 

Selo, diambil dari nama dari bahasa Jawa yang memiliki arti batu. Selain Selo, Dahlan juga mendukung pengembangan mobil listrik versi Alphard, City Car dan Bus. Untuk pengembangan ini, akan dilibatkan Dasep Ahmadi dan Rafi.

Sebelumnya, Dahlan mengatakan akan memamerkan beberapa mobil listrik untuk keperluan angkutan peserta pada KTT APEC di Nusa Dua Bali tahun ini.

Untuk pengembangan semua mobil listrik ini, Dahlan menyebut ada dana yang diambil dari kocek pribadinya dan juga sponsor. Selain itu, semua mobil listrik made in Indonesia ini, akan mengikuti persyaratan uji kelayakan dari Kemenhub. (Detik.finance)



TNI AU Terima Pesawat Latih Grob G120TP


Yogyakarta - Empat pesawat latih yang dibeli Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dari Jerman telah selesai dirakit di hanggar Adisutjipto, Jumat pagi, 20 September 2013. Empat pesawat latih jenis Grob G120TP itu adalah bagian dari 16 pesawat latih yang dipesan hingga pertengahan 2014. Semua pesawat itu menggunakan mesin Rolls Royce tipe 250-B17F. 

"Kecepatan maksimum 429 kilometer per jam atau 237 knot," kata Mayor Sus Hamdi Londong Allo, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta, hari ini. 

Pesawat latih yang sudah dirakit itu pernah diuji coba terbang pada 28-29 Agustus lalu. Keempat pesawat generasi baru itu merupakan pengganti pesawat AS 202 Bravo. Empat pesawat yang sudah diujicobakan itu dengan kode LD-1201, LD-1202, LD-1203, dan LD-1204. Pesawat jenis Grob G120TP-A ini telah memenuhi operational requirement yang mengalahkan pesaingnya, yakni Finnmeccaniicaa (Alenia Aermacchi) SF-260TP dan Pacific Aerospace CT-4. 

Londong menambahkan, pesawat latih baru itu adalah produksi Grob Aircraft di Tussenhausen Mattseis, Jerman. Keunggulannya adalah telah bermesin turbo prop dengan mesin Rolls Royce yang dilengkapi lima bilah baling-baling. Model sayapnya model rendah (low wing) dancantilever. Itu bisa meningkatkan kelincahan pesawat berpadu dengan daya mesin putar yang tinggi. 

Pesawat ini dibuat menggunakan badan dan sayap dengan konstruksi semi-monokok GFRPcomposite sandwich. Tangki bahan bakar diletakkan di dalam kedua sayap. Kapasitas bahan bakar sebanyak 360 liter. "Bahan bakar sebanyak itu bisa digunakan penerbangan selama lima jam dan cadangan 45 menit," kata dia. 

Pesawat latih Grob ini dilengkapi dengan kanopi gelembung (bubble) model geser. Itu memungkinkan mata dapat memandang hampir 360 derajat sekeliling, termasuk melihat penstabil horizontal dan vertikal. Kanopi dapat dibuka dari dalam maupun luar saatemergency. Pesawat buatan Jerman ini juga dapat dioperasikan dalam suhu -20 derajat Celsius hingga maksimal 72 derajat Celsius. 

"Keunggulan lain dari pesawat ini adalah duacontrol stick berada di depan untuk masing-masing pilot dan kopilot, mereka berdampingan," kata Londong. (Tempo.co.)

MUH. SYAIFULLAH



Monday, September 23, 2013

Tank Kelas Berat Perkuat TNI-AD

Pesan dari Jerman Senilai Rp 300 M




JAKARTA - Kekuatan TNI Angkatan Darat (AD) bertambah. Untuk pertama kali dalam sejarah kavaleri TNI-AD, Indonesia memiliki main battle tank (MBT) atau tank kelas berat. Dua buah MBT Leopard tipe 2A4 dan dua buah Infantry Fighting Vehicle  (IFV) Marder tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu malam (21/9).

"Tank sudah tiba dengan selamat dan lancar. Proses loading dan persuratan juga hampir selesai," ujar seorang perwira TNI-AD yang mengurusi proses kedatangan tank itu pada Jawa Pos kemarin.
Karena tank Leopard dan tank Marder merupakan alat utama persenjataan strategis, maka proses bongkar muat rahasia dan tertutup.
Dua buah tank Leopard dan dua buah tank IFV Marder itu diangkut menggunakan kapal Isolde dari Rheinmetal Industries di Jerman. Pembelian main battle tank atau tank kelas berat pernah memicu perdebatan antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan DPR hingga berbulan-bulan. Banyak kalangan menilai tank Leopard tidak sesuai dengan medan geografis di Indonesia. Selain bobotnya yang berat (sekitar 62 ton), ancaman terhadap Indonesia dinilai belum perlu dihadapi dengan main battle tank.      
Namun, akhirnya pada November 2012 Kemenhan menandatangani kontrak pembelian"senilai USD 280 juta (sekitar Rp 300 miliar) dengan Jerman. Indonesia  membeli sebanyak 153 unit MBT dan IFV. Dengan rincian, 61 unit MBT Leopard tipe revolution, 42 MBT Leopard 2A4, serta 50 IFV Marder. Untuk MBT Leopard akan dilengkapi tank recovery, tank bridge layer, dan ambulans.     
Tipe Leopard 2A4 yang dibeli bukan tank baru, melainkan bekas pakai yang di-refurbish. Tank itu dibuat pada durasi waktu 1985 hingga 1992. Pemerintah Jerman memiliki 2.125 MBT Leopard 2A4. Karena over produksi, maka Leopard tipe ini dijual ke berbagai negara. Di antara yang sudah memakai adalah Austria, Polandia, dan Turki. Untuk negara Asia, selain Indonesia, baru Singapura yang tercatat mengoperasikan 96 tank jenis itu.       
Selain Leopard, Marder juga bukan produk anyar. Prototipe awalnya dirancang pada 1960-an dengan produksi perdana pada 1971. Saat ini sebagian Marder varian awal di Jerman sudah akan digantikan generasi yang lebih baru, yaitu Puma.    
Tank Marder berfungsi sebagai tank angkut personel. Salah satu ciri khas Marder adanya kanon atau meriam berkaliber 20 mm Rheinmetall MK 20 Rh202. Kanon ini otomatis. Artinya, peluru tidak perlu diisi satu demi satu. Peluru yang dipergunakan bisa dari berbagai jenis seperti amunisi konvensional, penembus baja serta berdaya ledak tinggi.      
Kepala Subdin Penerangan Umum TNI-AD Kolonel Zainal belum bisa memberikan keterangan tentang kedatangan Leopard di Jakarta. "Besok (hari ini,red) akan dijelaskan oleh kadispenad di mabesad," katanya.(rdl/ca) -Jppn.com



Sunday, September 22, 2013

PT DI Kembangkan Heli Serang Sekelas Apache AH 64E Longbow



Jakarta - Kementerian Pertahanan akan mendorong PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk mengembangkan helikopter serang, menyusul rencana pemerintah Indonesia membeli delapan unit helikopter serang Apache AH-64 dari Amerika Serikat untuk TNI Angkatan Darat.

"Yang dibutuhkan satu skuadron helikopter serang atau sebanyak 16 unit," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, yang ditemui sesaat setelah peluncuran buku yang ditulis anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati berjudul "Komunikasi dalam Kinerja Intelijen Keamanan" di Jakarta, Jumat (30/8) malam.

Ia lantas menjelaskan,"Kalau kita beli delapan unit helikopter Apache, berarti baru setengah skuadron. Mungkin ada kombinasi, seperti halnya pesawat tanpa awak (UAV), setengah skuadronnya merupakan buatan dalam negeri."

Pengembangan helikopter serang yang dibangun oleh PT DI, kata dia, diharapkan spesifikasi dan kemampuannya tak jauh berbeda dengan helikopter Apache.

"Mungkin spesifikasinya masih di bawah Apache, tetapi kemampuannya tak begitu jauh," kata Menhan. 

Purnomo mengatakan bahwa pihaknya telah mengutus Sekjen Kemhan Budiman, yang saat ini telah dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), ke Amerika Serikat untuk mengetahui secara pasti detail spesifikasi helikopter serang Apache itu. 

"Spesifikasi teknologinya harus jelas betul, yang dibeli seperti apa. Terakhir yang berangkat ke AS adalah Sekjen Kemhan yang saat ini menjadi KSAD," katanya.

Menurut Purnomo, sistem persenjataan sebuah alat tempur sangat memengaruhi harga. Suatu peralatan tempur yang dilengkapi dengan sistem deteksi radar tentu lebih mahal daripada yang tidak ada.

Ia menegaskan bahwa pembelian helikopter Apache merupakan rencana pertahanan jangka panjang. Oleh sebab itu, kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar diharapkan tidak akan berpengaruh banyak terhadap rencana pembelian itu. 



Kiat untuk menutupi kebutuhan heli serang bukannya tak pernah dilakukan. Bahkan karena kebutuhannya yang lumayan mendesak, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kemudian memodifikasi heli NBO-105 menjadi heli serang. Namun  namanya juga heli hasil modifikasi, kemampuannya tak bisa di samakan dengan heli tempur murni. Selain itu heli serang ini lebih cocok untuk bantuan tembakan udara (close air support) bagi soft target seperti pasukan infanteri,truk militer, rantis dan ranpur ringan. Sedangkan untuk hard target macam tank lebih cocok diemban oleh heli tempur.



Nah, berangkat dari kebutuhan heli tempur itulah PT DI berkreasi menciptakan konsep heli berkemampuan tempur sejati. Dengan kata lain PT DI sejak awal menggarap heli ini bagi keperluan tempur alias sebagai combat helicopter. Ini tentunya berbeda dengan helikopter-helikopter militer  yang selama ini dibuat oleh PT DI. Karena heli buatan PT DI (sampai saat ini) sejatinya merupakan heli dengan tugas sebagai pengangkut pasukan bersenjata, seperti NAS-332 Super Puma. Sedangkan tugas sebagai pelahap tank praktis masih kosong.

Dari Basis Bell-412
Berbekal pengalaman mengutak-atik berbagai jenis helikopter melalui lisensi, dari tangan dingin para insinyur Indonesia inilah lahir konsep helikopter tempur bernama Gandiwa. Sama halnya dengan produk pesawat buatan PT DI lainnya yang mengambil nama dari cerita pewayangan, seperti CN-235 yang memiliki nama tetuko (nama kecil Gatotkaca) dan juga N-250 yang memiliki nama Gatotkaca. Gandiwa dalam cerita pewayangan merupakan senjata busur milik Arjuna yang berisi anak panah dalam jumlah tak terhingga yang merupakan pemberian dewa Baruna.



Gandiwa yang basisnya diambil dari heli Bell-412 ini merupakan helikopter tempur dua awak berkonfigurasi tandem dengan kokpit bagian depan sebagai pos kopilot/penembak (gunner) sementara bagian belakang sebagai tempat pilot. Meski memakai basis Bell-412, heli ini sudah mengalami banyak perombakan sehingga dijamin bakal punya rasa berbeda. Perbedaan paling mencolok adalah konfigurasi kokpit yang dirombak habis-habisan. Berbeda dengan heli Bell-412 dimana posisi pilot dan kopilot yang berjumlah dua orang duduk berdampingan (side-by-side), pada Gandiwa posisi mereka dibuat duduk depan-belakang (tandem). Dengan rombakan kokpit macam ini sekilas sosok Gandiwa mirip dengan AH-1 Super Cobra yang merupakan heli andalan Korps Marinir AS.

Selain itu tak ketinggalan bagian hidung Gandiwa mengalami sedikit perubahan. Tak lagi terlihat polos seperti Bell-412, tampilan hidung heli ini tampak garang dengan terpasangnya kubah kanon di bagian dagu yang dapat diputar ke kanan dan ke kiri untuk menambah fleksibilitas serangan. Perubahan lainnya juga terjadi pada bodi Gandiwa. Ruang kosong ditengah bodi yang biasanya digunakan untuk menggotong pasukan dieliminasi. Dengan begitu bentuk fisik Gandiwa menjadi lebih ramping ketimbang Bell-412. Kiat ini tak lain juga untuk mendongkrak manuver dan kecepatan heli saat melakukan serangan terhadap musuh. Selanjutnya dikanan-kiri bodi terpasang sayap kecil (stub wing) untuk mendongkrak daya angkat heli dan berfungsi sebagai cantelan senjata.



Rampung urusan fisik, kini giliran bicara mesin penggeraknya. Untuk soal ini, Gandiwa direncanakan menggunakan dua buah mesin buatan Pratt and Whitney Canada PT6T-3BE yang masing-masing mesin mampu menghasilkan daya 900 shp. Selain itu, heli dengan empat rotor blade yang sepenuhnya terbuat dari komposit ini mampu digeber hingga kecepatan 259 km/jam.

Beralih ke soal senjata. Daftar persenjataan yang dibawanya bervariatif, antara lain kanon laras tunggal kaliber 30 mm tipe M230 Chain Gun. Sementara padastub wing terdapat empat cantelan senjata. Masing-masing cantelan mampu mengusung berbagai jenis senjata. Untuk roket misalnya, heli tempur ini mampu menggotong roket Hydra 70 dan CRV7 kaliber 70 mm. Kemudian soal rudal antitank, Gandiwa mampu membawa persenjataan seperti rudal anti-tank Hellfire.

Jika melihat daftar persenjataan yang dibawanya, heli tempur Gandiwa sepertinya hendak meniru keampuhan AH-64 Apache-nya AS. Lihat saja kanontipe M230 Chain Gun yang biasanya menjadi salah satu senjata andalan Apache. Bedanya, pada Apachekanon ini terletak dibawah badan dengan posisi diantara main landing gear. Kemiripan lainnya terletak pada senjata roket Hydra 70 dan CRV7 serta rudal Hellfire yang juga biasa diusung Apache.



Terlepas dari kehadiran Gandiwa, sebenarnya keinginan untuk memiliki heli tempur pernah direalisasikan TNI melalui pembelian heli tempur buatan Rusia. Simak bagaimana kedatangan heli tempur Mi-35P tahun 2003 silam. Kala itu pembeliannya dilakukan bersamaan dengan jet tempur Sukhoi yang kemudian menjadi berita panas yang menjadi headline surat kabar nasional maupun daerah.

Tapi toh namanya juga alutsista asing, kehadirannya tidak boleh selamanya jadi andalan angkatan bersenjata, terlebih bagi Indonesia yang sudah memiliki industri pesawat terbang sendiri. Bagaimanapun dengan perkembangan industri pertahanan nasional (dalam hal ini industri dirgantara), kehadiran Gandiwa—meskipun sampai saat ini konsepnya masih berada di atas kertas, bisa menjadi alternatif untuk mengurangi dominasi alutsista asing yang masih banyak mengisi armada tempur TNI.


Bumblebee

Sebenarnya kemunculan heli yang dirancang dengan kemampuan tempur bukan kali pertama ditampilkan oleh PT DI. Dalam pameran pertahanan Indodefence 2010, PT DI sudah terlebih dulu menampilkan miniatur helikopter serang ringan dengan namaBumblebee-001. Bedanya heli ini basisnya diambil dari heli ringan serbaguna NBO-105. Tapi entah kenapa (mungkin karena minimnya pendanaan) konsep heli ini cuma berhenti diatas kertas. (Yudi Supriyono)

Spesifikasi Gandiwa:
Panjang: 17,1 m
Diameter rotor utama: 14 m
Berat kosong: 3.079 kg
MTOW: 5.397 kg
Mesin: 2 x Pratt and Whitney Canada PT6T-3BE, masing-masing berdaya 900 shp (shaft horse power)
Kecepatan maksimum: 259 km/jam
Jarak tempuh: 745 km
Persenjataan:
Kanon laras tunggal M230 Chain Gun kaliber 30 mm
Roket Hydra 70 dan CRV7 kaliber 70 mm
Rudal AGM-114 Hellfire