Enam maskapai itu digandeng Regio Aviasi sebagai penggagas.
Salah satu perusahaan di industri penerbangan, PT Regio Aviasi Industri, menggandeng enam maskapai untuk mendesain pesawat R-80. Produk itu merupakan pengembangan pesawat N-250 yang digagas B.J. Habibie.
Pesawat N-250 adalah pesawat yang dikendalikan secara elektronik atau dikenal dengan istilah fire by wire kedua setelah pesawat Airbus A-300.
Komisaris Utama Revio Aviasi Industri, Iham A. Habibie, pada Selasa, 22 Oktober 2013, mengatakan, saat ini proses desain pesawat R-80 masih berjalan. Selama proses perancangan itu, beberapa maskapai yang terlibat adalah perusahaan penerbangan yang ada di Indonesia.
"Semuanya maskapai Indonesia. Selain NAM Air, ada Citilink, Wings Air, Kalstar Asia, Sky Aviation, dan Merpati Nusantara Airlines," kata Ilham di Jakarta.
Ilham mengatakan, rancangan tersebut juga memperhitungkan masukan-masukan dari keenam maskapai tersebut. NAM Air sendiri sudah menandatangani kontrak pengadaan 100 unit pesawat "narrow body" itu.
"Memang luar biasa NAM Air. Saat ini, mereka sudah mengambil keputusan. Mereka juga sudah meminta harganya, padahal kami masih mendesain," kata dia.
Manajemen Regio menyatakan, desain awal R-80 akan rampung pada April 2014. Selanjutnya, perusahaan akan membuat prototipe pesawat itu, yang diperkirakan selesai pada 2016. Setelah itu, akan dilakukan sertifikasi kelayakan udaranya.
"Kami akan melihat penerbangan perdananya pada 2016. Setelah itu, kami akan melakukan sertifikasi kelayakan udara. Dua tahun sertifikasinya," kata dia.
Menurut dia, apabila tidak ada halangan, penyerahan perdana R-80 kepada pemesan akan dilakukan pada 2018. "Tapi, ini masih bisa berubah dari rencana awal. Sejauh ini, masih belum ada perubahan," kata dia.
(Viva.co.id)
Salah satu perusahaan di industri penerbangan, PT Regio Aviasi Industri, menggandeng enam maskapai untuk mendesain pesawat R-80. Produk itu merupakan pengembangan pesawat N-250 yang digagas B.J. Habibie.
Pesawat N-250 adalah pesawat yang dikendalikan secara elektronik atau dikenal dengan istilah fire by wire kedua setelah pesawat Airbus A-300.
Komisaris Utama Revio Aviasi Industri, Iham A. Habibie, pada Selasa, 22 Oktober 2013, mengatakan, saat ini proses desain pesawat R-80 masih berjalan. Selama proses perancangan itu, beberapa maskapai yang terlibat adalah perusahaan penerbangan yang ada di Indonesia.
"Semuanya maskapai Indonesia. Selain NAM Air, ada Citilink, Wings Air, Kalstar Asia, Sky Aviation, dan Merpati Nusantara Airlines," kata Ilham di Jakarta.
Ilham mengatakan, rancangan tersebut juga memperhitungkan masukan-masukan dari keenam maskapai tersebut. NAM Air sendiri sudah menandatangani kontrak pengadaan 100 unit pesawat "narrow body" itu.
"Memang luar biasa NAM Air. Saat ini, mereka sudah mengambil keputusan. Mereka juga sudah meminta harganya, padahal kami masih mendesain," kata dia.
Manajemen Regio menyatakan, desain awal R-80 akan rampung pada April 2014. Selanjutnya, perusahaan akan membuat prototipe pesawat itu, yang diperkirakan selesai pada 2016. Setelah itu, akan dilakukan sertifikasi kelayakan udaranya.
"Kami akan melihat penerbangan perdananya pada 2016. Setelah itu, kami akan melakukan sertifikasi kelayakan udara. Dua tahun sertifikasinya," kata dia.
Menurut dia, apabila tidak ada halangan, penyerahan perdana R-80 kepada pemesan akan dilakukan pada 2018. "Tapi, ini masih bisa berubah dari rencana awal. Sejauh ini, masih belum ada perubahan," kata dia.
(Viva.co.id)
2 comments:
Thank's infonya gan !!!!
usaha tanpa modal
Menangkan Voucher Belanja IDR 250,000 dengan mengikuti Activorm’s Survey Days yang ada di website ACTIVORM.. Dengan mengikuti Activorm’s Survey Days, kalian juga berkesempatan untuk mengikuti Activorm’s Private Beta dimana akan ada lebih banyak lagi hadiah menanti kalian! Klik sekarang juga ACTIVORM, kesempatan terbatas untuk 1,000 orang pertama!
Post a Comment