Saturday, April 6, 2013

Ini dia Pesawat Amfibi TNI AL

Ini dia Pesawat Amfibi TNI AL
fotgrafer-Hasan Al Habshy

Ini Dia Pesawat Amfibi TNI AL
Ini dia pesawat amfibi Aron Flying Ship. 

Pesawat amfibi buatan Korsel, Aron Flying Ship melakukan demo flight di dermaga Pondok Duyung, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/3/2013). Pesawat ini akan memperkuat alutsista TNI AL. (foto.detik.com)

Ini Dia Pesawat Amfibi TNI AL
Pesawat ini mampu beroperasi di udara dan air dalam segala kondisi cuaca.

Ini Dia Pesawat Amfibi TNI AL
Aron Flying Ship dihadirkan untuk memperkuat alutsista TNI AL.

Ini Dia Pesawat Amfibi TNI AL
Aron Flying Ship dirancang untuk memantau pertahanan dan keamanan laut.
Ini Dia Pesawat Amfibi TNI AL
Pesawat ini merupakan pesawat pertama di dunia yang dapat beroperasi di udara dan air bahkan pada cuaca buruk sekalipun.


Ini Dia Pesawat Amfibi TNI AL
Model berpose di depan Aron Flying Ship

Melihat penampakan Aron Flying Ship seperti di atas, sepertinya PT DI mampu untuk membuat pesawat sejenis. Kedekatan hubungan antara Indonesia - Korea Selatan bisa dimanfaatkan untuk belajar satu sama lain. Melihat jalinan kerjasama kedua negara selama ini, kita bisa melihat bahwa Korea Selatan adalah negara yang paling mudah mengalihkan teknologinya ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan pembuatan Kapal Selam di galangan kapal milik PT PAL setelah Indonesia membeli 'hanya' tiga buah kapal Selam dari korea Selatan. Kontrak pembelian dalam jumlah sedikit hampir tidak mungkin bisa kita peroleh bersama dengan alih teknologi dari negara lain selain Korea Selatan. Umumnya, negara penjual mensyaratkan pembelian dalam jumlah besar sehingga mereka mau melakukan transfer teknologi. Contohnya, Brazil. Pihak Embraer Brazil belum bisa mengalihkan teknologi pesawat Super Tucano ke Indonesia padahal kita sudah membeli 16 buah pesawat dari negara tersebut. 
Juga rencana pembuatan kapal tempur jet generasi 4,5 yang tertunda selama 1,5 tahun mendatang karena perkembangan situasi di Semenanjung Korea. Sekalipun terpaksa ditunda, Korea Selatan memastikan bahwa kerjasama itu tidak akan dihentikan. Program terus akan berlanjut setelah melampaui tahap I dari tiga tahapan penting yang akan dikerjakan masing-masing tim.
Kerjasama pembuatan pesawat tempur yang lebih canggih dari F-16 Fighting Falcon (F-16 adalah pesawat dengan teknologi generasi  3) ini sangat penting bagi upaya kemandirian alutsista Indonesia karena dengan begitu kita tidak akan bergantung pada negara-negara lain yang rawan embargo suku cadang. 

Keberhasilan Indonesia dalam membuat pesawat tempur sangat penting bukan saja bagi negara ini sendiri, tetapi juga untuk dunia Islam sehingga negara-negara seperti Malaysia, Turki, Iran, Uzbekhistan, Kazakstan, Arab Saudi, dan lain-lain akan bangkit untuk memperbaiki diri. 

No comments: