Tuesday, June 25, 2013

Kalahkan Siemens, BUMN elektronik raup pendapatan Rp 2,3 triliun



Lembaga Elektronika Nasional (LEN) (Persero) berhasil meraup pendapatan kotor Rp 2,3 triliun sepanjang tahun lalu. Pendapatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang strategis ini memperoleh pemasukan terbesar berasal dari proyek sinyal rel kereta api double track Cirebon-Surabaya.

Direktur Keuangan LEN Andra Agussalam mengatakan kinerja 2012 itu menggembirakan karena perusahaan ini akhirnya dipercaya oleh operator kereta Indonesia.
Meski sudah mengembangkan sistem sinyal perkeretapian sejak BUMN ini berdiri namun dulu Kementerian Perhubungan tidak langsung memanfaatkan alat buatan dalam negeri tersebut. Operator juga lebih mempercayai sinyal buatan Jerman, seperti Siemens.
"Dulu kita gunakan signaling system kereta dari Siemens, sejak 1993 LEN mengembangkan sendiri. Awalnya alat sinyal kita tidak mendapat kepercayaan sepenuhnya, ditaruh di stasiun kecil yang tidak terlalu padat lalu lintas keretanya. Setelah uji coba, akhirnya kita digunakan untuk proyek double track," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/6).
Andra sumringah karena kini Kementerian Perhubungan mempercayai mereka. Bahkan proyek persinyalan kereta yang menelan dana Rp 1,7 triliun dalam persiapannya itu kini bisa diklaim sepenuhnya buatan anak bangsa.
"Sekarang bisa dibilang persinyalan Cirebon-Surabaya itu teknologi LEN. Akhirnya inilah salah satu kekuatan kita. Mudah-mudahan bisa mengurangi ketergantungan elektronik industri dari luar negeri," kata Andra.
Double Track itu membentang 400 kilometer, melintasi pantai utara Jawa. Saat ini, masih ada pesanan proyek dari Kemenhub untuk menggarap persinyalan kereta di jalur Jogja-Solo, Duri-Tangerang, dan Parung-Maja.
Total pendapatan LEN Rp 2,3 triliun, meningkat 44,5 persen dibanding Rp 1,3 triliun pada 2011. Bisnis pembuatan sistem sinyal kereta tumbuh 144 persen, dengan menyumbang porsi pemasukan hingga Rp 482 miliar tahun lalu. Sementara pendapatan bersih Rp 67 miliar.
Selain perkeretaapian, LEN juga bergerak di bidang pembuatan sel surya pembangkit listrik, telekomunikasi, sistem navigasi untuk militer, serta alat-alat pertahanan negara, seperti sistem peluru kendali.
Untuk tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan kotor mencapai Rp 2,6 triliun. Andra gembira karena sekarang performa LEN menanjak. Padahal lima tahun lalu, pemasukan BUMN ini hanya Rp 500 miliar dalam setahun.
"Mudah-mudahan tahun ini bisa mendapat pemasukan bersih Rp 75 miliar, sampai Mei 2013 kontrak sudah mencapai Rp 2,25 triliun, sudah tercapai, 35 persen dari rencana kerja kita," ungkapnya. (Merdeka.com)

1 comment:

Blog Toko Komputer Dan Telekomunikasi Kejaksaan Tinggi Jawa Timur said...

--siiip, mudah mudahan konsisten terus dalam mempromosikan agar lebih banyak pemesannya--