Wednesday, May 29, 2013

Pengamat : RI Bakal Kuat Secara Militer!

Kapal Selam TNI AL Cakra 401

Sebenarnya Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan produk bagi pemenuhan kebutuhan pertahanan na­­­si­onal, terutama pengadaan alat utama sis­tem persenjataan (alutsista). Saat ini saja Indonesia sudah mampu membuat sena­pan laras panjang canggih, panser, kapal patroli dan roket. Dengan dukungan besar dari pemerintah, Indonesia akan mam­­­pu membuat pesawat tempur hebat dan kapal perang mutakhir.

Bahkan beberapa pakar pertahanan dan teknologi, di antaranya, Direktur Pusat Pe­­­nelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia Iwa Garniwa, pengamat dari Universitas Gadjah Mada Ari Sujito dan ahli ekonomi Revrisond Baswir, menge­mukakan bahwa Indonesia berpotensi un­­­tuk menghasilkan produk strategis di bidang pertahanan, karena penguasaan teknologi untuk menghasilkan produk tersebut cukup baik dikuasai, tinggal me­­­nunggu dukungan pemerintah yang be­­­lum optimal hingga kini.

Sejumlah industri yang dipandang stra­tegis antara lain PT Pindad (Persero) dan PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya. PT Pindad adalah perusahaan manufak­tur yang bergerak dalam penyediaan pro­­­duk mesin dan produk militer se­­dang­kan PT PAL kegiatan utamanya adalah mem­produksi kapal perang dan kapal niaga juga memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal.

Tinggal kita lihat pangsa pasarnya kemana dulu, kalau ke Amerika, Jepang atau China sepertinya belum sampai ke sana. Tetapi industri strategis seperti Pin­­dad, PT DI (Dirgantara Indonesia) dan PAL di Surabaya bisa berpotensi sebagai industri strategis dalam rangka penyedia­an alutsista.

Di samping itu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), juga mam­­pu membuat roket. Tinggal bagai­ma­na kemauan Kementerian Pertahanan untuk menghasilkan produk pertahanan itu. Karena selama ini pendanaan me­­mang menjadi masalah klasik. Namun, kita tidak perlu pesimis, semua negara berkembang rata-rata memiliki persoalan yang sama yaitu keterbatasan anggaran, sehingga apabila pemerintah mau mem­berikan prioritas anggaran di bidang industri militer ini, saya ya­­­kin dalam 3 atau 4 tahun ke de­­­pan Indonesia sudah mampu mandiri di bidang persenjataan.

Untuk itu mari kita berikan apresiasi dan penghargaan kepada tenaga ahli dari dalam negeri yang telah mampu membu­at peralatan militer yang tidak kalah kehebatannya dengan produk dari luar.(Juf/Bsns.I) (RimaNews.com)

No comments: