Wednesday, July 24, 2013

PT LEN Mampu Produksi Radar Canggih untuk Kapal Perang



Jakarta - PT LEN Industri (Persero) memiliki kemampuan mengembangan sistem keamanan canggih untuk militer. BUMN teknologi ini telah memproduksi peralatan radar untuk kapal perang TNI Angkatan Laut (TNI AL).

Peralatan radar ini, mampu menangkap kapal musuh hingga kemudian kapal berhasil dihancurkan. 

"Kita membuat, Combat Management System (CMS) untuk sistem mengatur bagaimana radar menangkap, me-lock target sampai menembak target. Berapa banyak musuh yang mengancam, itu terekam. Kita sudah bangun," tutur Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Abraham Mose dalam diskusi kebangkitan BUMN, di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Abraham menambahkan, peralatan radar yang dibuat di Bandung tersebut, telah dikembangkan sejak 2011. Alat ini, bisa dipasang pada kapal perang berjenis Van Spijk dan Varcsim class

"Sudah ditahun 2011 mulainya 2012, kemudian 2013. Kapal Van Spijk dan Varcsim class, itu KRI," jelasnya. 

Dari kenyataan ini sebenarnya Indonesia punya potensi untuk bisa maju. Indonesia bahkan  bisa menjadi negara maju dalam waktu 15 tahun saja dari sekarang.

"15 tahun lagi, Indonesia akan menjadi negara yang sangat maju, karena rakyat Indonesia sudah berpikir bagaimana untuk bisa menjadi maju,” kata Dahlan Iskan.

Menurut Menteri BUMN ini, di Indonesia ada sekitar 136 juta orang yang ingin maju dan sudah berpikiran untuk maju. Karena itulah, mau tidak mau negara ini akan mengikuti keinginan orang-orang ini, dan mereka yang tidak ingin maju akan tertinggal di belakang. Begitupun dengan pemerintah, yang mau tidak mau harus menuruti keinginan orang-orang Indonesia yang ingin maju ini.

Senada dengan Dahlan Iskan, Chairul Tanjung juga berpendapat demikian. Ketika rombongan Komite Ekonomi Nasional (KEN) terjun langsung ke Korea Selatan untuk mempelajari kemajuan ekonomi di Korsel, menurut ketua KEN, Chairul Tanjung, kita bisa menerapkannya di Indonesia meski punya tantangan tersendiri.

"Kunci yang utama dari orang Korea adalah dari pola berpikir. Orang Indonesia masih ragu untuk berpikir negara kita bisa menjadi negara yang maju, orang Korea sudah percaya negara mereka bisa maju. Ubah mindset, Indonesia juga bisa jadi negara yang maju," ujar Chairul Tanjung saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Seoul, Korea Selatan, Jumat (24/5/2013).

Dengan semakin berkembangnya pendidikan di Indonesia, maka bukan hal yang mustahil kemajuan itu bisa kita raih. Kita sudah mampu membuat pesawat terbang, kapal-kapal perang  canggih, helikopter serang, Tank, roket, satelit, teknologi semi konduktor, GPS, dan lain-lainnya. Sementara anak-anak muda kita bisa menjadi juara dunia dalam berbagai kompetisi internasional di bidang rekayasa perangkat lunak komputer, robot, matematika, Fisika, teknologi ramah lingkungan, Biologi, dan lain-lain. Jika kita berhasil menjadi juara dunia, itu artinya kita telah mengalahkan negara manapun untuk menjadi yang paling ahli dan cerdik. Jadi potensi kita amat besar namun banyak orang Indonesia kurang menyadari bahwa kita memang cerdas dan pintar. 

Jika kita sudah terbukti mampu membuat radar kapal militer sendiri dan masih juga meragukan kemampuan diri sendiri, maka bisa dipastikan ada masalah dalam hal citra diri. Maka, sebaiknya kita mulai harus bangga menjadi diri sendiri, bangga menjadi orang Indonesia dan berhenti untuk selalu mengagumi secara berlebihan terhadap bangsa asing seolah mereka seperti dewa di atas awan...  Itu yang dilakukan Bung Karno ketika beliau marah disuguhi keju dan roti (yang merupakan makanan khas Eropa) di Istana negara dan meminta juru masak Istana untuk mengeluarkan makanan-makanan terbaik milik kita sendiri berupa rendang Padang, Sambal terasi Sidoarjo, Gudeg Yogya, dan lain-lain masakan dari seluruh penjuru nusantara. Padahal bangsa asing saja malah kagum dengan kuliner Indonesia yang sangat kaya bumbu dengan ragam yang tak terkalahkan. 

Masa anak-anak muda Indonesia menjadi juara dunia di berbagai bidang asah otak masih tidak juga percaya mereka pekerja keras dan cerdas ?  

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan mengaku yakin dalam satu dekade ke depan, Indonesia akan naik kelas dari emerging countries menjadi salahsatu negara maju di dunia. Beliau bahkan lebih yakin lagi bahwa 10 Tahun Lagi Indonesia Jadi Negara Maju. Hal ini disampaikan SBY di sela sarapan bersama warga diaspora Indonesia di New York, Kamis, 27 September 2012, pagi waktu setempat.


SBY : 10 Tahun lagi Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju
Untuk memastikan itu terwujud, kata SBY, pemerintahannya harus menuntaskan tiga agenda besar. Pertama, Presiden ingin Indonesia terus melakukan transformasi pasca reformasi dan mematangkan demokratisasi. "Indonesia yang tampil sebagai negara maju harus mempersiapkan ini," ujarnya.

Kedua, setelah mengalami krisis multi dimensi luar biasa pada 1998, dan lima tahun kemudian terus menerus menghadapi situasi buruk, kini posisi Indonesia di forum dunia berada dalam keadaan baik. “Momentum ini harus dijaga dan jangan disia-siakan,” katanya. SBY mencontohkan keanggotaan Indonesia dalam forum prestisius seperti G-20 harus dijaga dan disyukuri.  


Ketiga, meskipun reformasi yang dilakukan Indonesia telah mencapai banyak prestasi, tetapi kini juga muncul sejumlah masalah baru. "Oleh sebab itu, setelah 15 tahun reformasi, agenda ketiga kita yang harus dilakukan adalah pembenahan agar transformasi kita berjalan menuju arah yang benar," kata Presiden. Jika ini semua dilakukan dengan baik, kata SBY, maka dalam satu dekade ke depan, impian untuk menjadi negara maju bisa tercapai.

Sepulang dari Korea Selatan, Chairul Tanjung mendapatkan satu hal penting tentang kemajuan Korea Selatan. Menurutnya, bekerja keras sudah menjadi kebudayaan dan keharusan bagi orang Korea. Karena itulah Korea dapat menjadi negara yang maju dan berkembang.

"Masyarakat Korea malu kalau tidak bekerja keras. Sementara bekerja keras belum menjadi budaya dibangsa kita. Bekerja keras dan bekerja cerdas," sambung pria yang akrab disapa CT itu.

Chairul Tanjung juga mengatakan, pendidikan sangat penting untuk menjadikan negara yang maju. Sehingga dari pendidikan dapat menghasilkan produk tenaga kerja yang siap mengantisipasi, new economi, new future.

"Ini challenge di negara kita. Dan saya yakin, Indonesia pasti bisa," katanya.




No comments: