Lapan Siap Luncurkan Satelit Produk Sendiri
Minggu, 12 Agustus 2012 | 03:22 WIB
BANDUNG, KOMPAS - Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional mempersiapkan satelit A2 untuk
diluncurkan di India, Juni 2013. Satelit tersebut didesain oleh bangsa
sendiri dan diproduksi di Indonesia meski persentase komponen lokalnya
masih rendah.
”Satelit kami merupakan satusatunya yang mengorbit
di garis khatulistiwa,” kata Kepala Lapan Bambang Setiawan Tejakusuma
seusai penutupan Ritech Expo 2012 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/8).
Fitur
dari satelit A2 adalah mengambil gambar permukaan Bumi dengan dua
kamera video. Sensor identifikasi juga disematkan untuk memantau dan
mengidentifikasi lalu lintas kapal di laut. Kemampuan sensor relai
bencana juga dipasang untuk membantu komunikasi radio amatir di
daerah-daerah, khususnya menanggapi bencana alam.
Seluruh data yang dikumpulkan satelit tersebut akan dikirimkan ke stasiun pengendali di Rumpin, Bogor, Jawa Barat.
Menurut
Bambang, satelit yang dikembangkan selama dua tahun ini berbeda dengan
pendahulunya yang dibuat di Jerman. Dengan menumpang roket peluncur
milik India, Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV), satelit A2 kini
tengah dipersiapkan dengan menjalani serangkaian pengujian, mulai
getaran hingga gravitasi nol.
Terkait rencana berikutnya, Bambang juga mengungkapkan rencana pembuatan satelit A3
yang memiliki fitur penginderaan jauh dan dirampungkan tahun 2014.
Tidak hanya itu, satelit A4 juga direncanakan rampung antara tahun 2015
dan tahun 2016. Dengan rampungnya satelit A2 berbobot 100 kg ini, Lapan
kian percaya diri untuk membuat satelit berbobot 600 kg.
Dipilihnya
India sebagai lokasi peluncuran, diakui Bambang sebagai bentuk dari
kerja sama yang dilangsungkan sebelumnya. Untuk peluncuran berikutnya,
China juga dipertimbangkan sebagai mitra.
Ritech Expo merupakan
rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-17 yang
dipusatkan di Bandung. Penutupan Ritech Expo dihadiri Sekretaris
Menristek Mulyanto. Acara tersebut juga diisi dengan pemberian
penghargaan kepada tiga riset teknopreneur seperti baterai berbahan
dasar lumpur Lapindo serta kapal pelat datar.
Tanpa awak
Pesawat
tanpa awak SUAV-01 buatan Lapan juga dipamerkan. Dengan daya jelajah 1
km-12 km di angkasa, pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk pemotretan
serta pemantauan, seperti validasi lahan pertanian. Tahun depan Lapan
juga mengembangkan pesawat serupa dengan daya tahan terbang selama 8 jam
tanpa henti. ”Untuk ukuran Asia Tenggara, pesawat Indonesia bisa
diandalkan,” ujar Bambang.
Dalam penutupan Ritech Expo 2012, Lapan
juga memamerkan roket RHAN-12 yang dibuat secara konsorsium dengan PT
Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, dan Kementerian Riset dan
Teknologi. Roket tersebut merupakan pesanan Kementerian Pertahanan
dengan jumlah 1.000 buah.
Saat uji tembak yang dilakukan pada tahun 2011, daya jangkau RHAN-12 mencapai 14 km-36 km. (ELD)
No comments:
Post a Comment