Friday, December 28, 2012

100 Pengusaha Antre 'Ferrari' Tuxuci

100 Pengusaha Antre 'Ferrari' Tuxuci
Harian Sumut Pos, JAKARTA- Sampai saat ini sudah ratusan pengusaha yang tertarik ingin memiliki mobil serupa yang dimiliki Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. Bagaimana tidak, mobil listrik ramah lingkungan itu bermodifikasi cukup canggih tak kalah dengan mobil buatan luar negeri.
MOBIL LISTRIK: Menteri BUMN Dahlan Iskan usai mencoba mobil sport listrik Tucuxi  kawasan Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (23/12). Mobil bertenaga listrik senilai Rp3 miliar tersebut setara  Ferarri 3.500 CC.//UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS/jpnn
UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS/JPNN
MOBIL LISTRIK: Menteri BUMN Dahlan Iskan usai mencoba mobil sport listrik Tucuxi di kawasan Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (23/12). Mobil bertenaga listrik senilai Rp3 miliar tersebut setara dengan Ferarri 3.500 CC.
Meskipun menghabiskan dana hingga Rp3 miliar untuk pembuatan dan risetnya, pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini tak akan membandrol dengan harga itu. Mobil kelas Ferrari ini akan dibandrol hanya seharga Rp1,5 miliar.
“Walau pasarnya kalangan terbatas, sudah hampir 100 orang (yang memesan), rata-rata kalangan pengusaha lokal,” papar Dahlan usai mengitari mobil merah bernama Tucuxi itu di sekitar Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (23/12).
Mobil mewah ini juga tidak bisa dibuat massal seperti mobil listrik berwana hijau yang sudah diluncurkan beberapa bulan lalu. “Karena harganya mahal,” tutup Dahlan.
Yang membanggakan, lanjut Dahlan, mobil listrik sport pertama buatan Indonesia ini diminati warga asing. Tak tanggung-tanggung, dua duta besar dari Eropa ingin memboyong mobil tersebut ke negaranya. “Tapi saya nggak mau sebutkan namanya. Rencananya nanti akan dibawa ke Eropa,” katanya.
Meski begitu, tambah dia, banyaknya pesanan itu belum bisa dipenuhi karena masih harus menjalani tahap uji coba. Dahlan sendiri yang akan menjajal ketangguhan mobil tersebut. “Saya akan tes dulu sampai 1.000 kilometer. Jika sudah tidak ada masalah baru bisa diproduksi, kira-kira April atau Mei (2013) bisa produksi,” imbuh mantan Dirut PLN itu.
Menurut dia, mobil harus di tes sejauh 1.000 kilometer agar bisa mengetahui kendala dan kekuatannya, sehingga saat dilepas ke pasaran sudah dengan hasil sempurna. Dia ingin mobil itu benar-benar cocok bagi kalangan atas. “Saya enggak mau orang kecewa, sudah bayar mahal tapi mobilnya nggak bagus,” ucapnya.
Dia mengklaim kekuatan mobil listrik ini setara dengan kendaraan berbahan bakar minyak kapasitas 3.500 cc. Dengan kekuatan sebesar itu, mobil ini sanggup digeber hingga 200 kilometer per jam. Pada saat mencobanya kali pertama, Dahlan mengaku sempat mencapai kecepatan tinggi. “Pernah 120 kilometer per jam waktu ke bandara,” tambahnya.
Sebagian besar komponen Tucuxi buatan dalam negeri. Hanya baterai dan motor listrik yang masih harus diimpor dari Amerika Serikat. Tapi bulan depan, baterai dan motor listrik akan diproduksi di dalam negeri. “Baterai oleh PT Nipress, dan motor listriknya oleh PT Pindad atau PT Bukaka Teknik Utama. Jadi itu syarat muatan lokal,” ungkapnya.
Tuxuci ini merupakan mobil rancangan alumnus Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Danet Suryatama. Tuxuci dikirim dari Jogjakarta dengan layanan pengiriman mobil car carrier (truck towing) pada pukul 1 Kamis dini hari dengan dibungkus plastik putih.
Menurut Danet, nama Tuxuci diambil dari nama ikan lumba lumba yang langka dari Amerika. “Ya bisa juga diartikan Tuku sih, yang dalam bahasa Jawa artinya beli dong,” katanya sambil tertawa saat menemani Dahlan Iskan.
Mobil dengan kecepatan maksimal 205 km/jam ini langsung memiliki plat nomor DI 19. DI diambil dari Dahlan Iskan dan 19 adalah jumlah huruf di dalam doa bahasa Arab yang biasa dia lafalkan sebelum mengendarai mobil, yaitu Bismillahirrahmanirahim. (chi/ (wir/oki/jppn)

No comments: